Â
10. Ma’parando
Â
Tarian yang dilakukan di acara kedukaan. Jika ada seseorang meninggal dunia dan mempunyai cucu dua lapis maka sewaktu penguburannya, semua cucu perempuan dinaikkan diatas bahu laki-laki dibawa keliling rumah tempat upacara pemakaman diadakan. Para gadis remaja berpakaian adat lengkap dan diterangi obor pada malam hari.
Â
11. Ma’badong
Â
Tarian yang dilakukan di acara kedukaan dimana para penari membuat lingkaran dengan pakaian hitam atau bebas. Tarian ini biasanya berlangsung semalam suntuk dan bisa dilakukan oleh para pria dan wanita. Para penari menggunakan berbagai jenis langkah dan lagu silih berganti. Biasanya tarian ini dibawakan untuk acara pemakaman yang berlangsung tiga malam ke atas.
Â
12. Ma’dondi
Â
Ditarikan pada upacara pemakaman dan kata-kata yang digunakan pada tarian Ma’dondi sama dengan Ma’badong tapi beda iramanya.
Â
13. Tarian Pa’papangan
Â
Tarian penjemputan tamu yang dilakukan oleh gadis berpakaian lengkap dan diiringi suling dan lagu duka (Pa’marakka)
Â
14. Tarian Memanna
Â
Tarian yang dibawakan di acara pemakaman orang yang mati karena dibunuh. Para penari berasal dari laki-laki, berpakaian compang-camping dari tikar robek, ikat kepala dari rumput, senjata dari bambu, perisal dari pelepah pinang atau kulit batang pisang.
Â
Referensi: Budaya Toraja oleh Yayasan Maraya
Â
Penulis: Alumnus Universitas Hasanuddin asal Tana Toraja, Heriyanto Rantelino
Facebook:Â Â Heriyanto Rantelino
Twitter: @Ryan_Nebula
No HP: 085242441580