Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengulas 14 Jenis Tarian dari Tana Toraja

23 Mei 2015   16:21 Diperbarui: 4 April 2017   18:02 6577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Tarian yang dibawakan beberapa wanita yang berpakaian putih dan memakai sejenis hiasan kepala yang menyerupai atap depan rumah (biasa disebut Sa’pi). Para penari bergerak lemah lunglai menggoyangkan tongkat mengikuti irama tari dan nyanyian

 

5. Tarian Pa’ Bonebala

 

Tarian yang hampir sama dengan tarian Pa’Gellu. Yang membedakan hanya lagu dan ritme gendangnya

 

6. Tarian Manganda

 

Tarian yang dibawakan oleh sekelompok lelaki yang menggunakan tanduk kerbau dikepala dan dihiasi uang logam dan menggunakan semacam bel yang berdering-dering  diiringi teriakan.

 

7. Tarian Dao Bulan

 

Tarian yang dibawakan beberapa remaja putri dan dimainkan secara massal pada upacara panen atau menyambut tamu

 

8. Ma’katia

 [caption caption="Ma'Katia (dok: priskatandi.files.wordpress.com)"]

[/caption]

Tarian  duka tradisional untuk menyambut tamu pada upacara pemakaman golongan bangsawan. Para penari memakai pakaian seragam dengan topi kepala (sa’pi).

 

9. Ma’randing

 

 [caption caption="Tarian Ma'randing (dok:fadhil-grl.blogspot.com)"]

[/caption]

Tarian untuk menjemput dan mengatur pahlawan perang yang akan pergi  medan perang atau dari media pertempuran. Para penari memakai perisai dan tanduk kuningan di kepala. Sekarang ini digunakan untuk upacara pemakaman orang bangsawan untuk menyambut rombongan tamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun