[caption id="attachment_303001" align="aligncenter" width="509" caption="Lovely Desember dan Toraja Internasional Festival; dok: Dinas Kebudayaan Pariwisata Toraja"][/caption]
(Visit Toraja)
Bulan Desember 2013 merupakan momen yang ditunggu-tunggu masyarakat Tana Toraja. Bagaimana tidak, di bulan tersebut diadakan dua event pariwisata dan budaya berskala Internasional yaitu Toraja Festival dan Lovely Desember 2013.
Toraja Festival dan Lovely Desember merupakan program pariwisata yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatiff, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara untuk mengangkat kembali Toraja kepada dunia internasional. Event pariwisata ini dijadikan sebagai event pariwisata tahunan di Sulawesi Selatan. Toraja Festival diyakini akan mengembalikan kejayaan pariwisata Toraja dan dunia bisa mengenal kembali pariwisata Toraja. Sebuah semangat baru bagi Toraja untuk memperkenalkan keunikan berbagai budaya, dan seni lokal, khususnya Megalithic Culture yang di miliki masyarakat Toraja.
[caption id="attachment_303002" align="aligncenter" width="300" caption="Papan Info Lovely Desember"]
Sasaran utama Festival Tana Toraja adalah wisatawan mancanegara, sedangkan Lovely December adalah warga Tana Toraja di perantauan, termasuk yang berada di luar negeri untuk kembali ke kampung halamannya merayakan Natal bersama dengan sanak-famili di Tana Toraja.
Event ini dilaksanakan berangkat dari keprihatinan melihat potensi pariwisata di Toraja yang sudah melemah, maka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Mari Elka Pangestu) dan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan beserta jajarannya bertekad untuk mengadakan Toraja International Festival dan Lovely Desember 2013, yang akan dilaksanakan di dua kota kabupaten, yaitu Makale di Tana Toraja, dan Rantepao di Toraja Utara. Acara ini diselenggarakan tepatnya tanggal 28-30 Desember 2013. ( Kunjungi juga blog tentang segala sesuatu menyangkut Pariwisata Toraja di http://www.torajatravelblog.com/ )
[caption id="attachment_303025" align="aligncenter" width="300" caption="Cross Country, Kompetisi Jelajah Toraja dengan menggunakan Sepeda"]
Adapun Susunan Kegiatan di Festival Toraja dan Lovely Desember yaitu:
1.Moto track wisata
2.lomba penulisan blog pariwisata toraja
3. Lomba lampu hias dan pohon natal
4. Permainan rakyat
5. Pameran seni sandarupa
6. Festifal musik bambu dan drumband
7. Toraja art
8. Parade/ festival musik
9. Lomba fox hunting wisata
10. Cross country sepeda wisata
11. Toraja night festifal
12. Tarian massal
13. Karnaval budaya
14.puncak acara lovely
15. Kembang api
16. Toraja opera
17. Arsitektur conference
18. Ke’te arts dan culinaru fair
19. Photography workshop dan exhibition
20. Textile conference dan exhibition
PUNCAK LOVELY DESEMBER
Puncak Lovely Desember 2013 dilaksanakan tanggal 28 Desember 2013 bertempat di lapangan Bakti kota Rantepao, Toraja Utara. Suasananya sangat ramai dimana ribuan orang memadati tenda yang disediakan panitia. Selain dipadati penduduk yang merupakan perwakilan tiap desa tiap wilayah di Tana Toraja, juga dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Ibu Maria Elka Pangestu selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparaf) beserta wakil menteri Kemenparaf, Gubernur Sulsel dan Wagub Sulsel, anggota DPR RI dan DPD serta perwakilan Bupati Se Sulsel. Ada juga komunitas yang turut mengambil bagian seperti kumpulan fotograher yang tergabung dalam tour XL Sunday Class, pecinta seni Sulawesi Selatan dan pemerhati wisata Indonesia. Tak disangka, salah seorang artis ibukota, Natalie Sarah juga turut hadir memeriahkan event ini.
[caption id="attachment_303003" align="aligncenter" width="300" caption="Bupati Tana Toraja, Wakil Gubernur Sulsel, Kepala Dinas Pariwisata Sulsel berfoto bersama"]
[caption id="attachment_303005" align="aligncenter" width="258" caption="Turis Mancanegara pun hadir"]
Panggung utama terletak di tengah lapangan dan pada sudut kanan lapangan didirikan alang/ tenda khusus dimana ada replika rumah Tongkonan dipajang dan ditempati tamu-tamu penting. Pemandangan tambah indah dengan hadirnya pohon Natal yang terbuat dari butiran padi dan katanya merupakan pohon Natal yang terbesar di Toraja Utara.
[caption id="attachment_303010" align="aligncenter" width="300" caption="Pohon Natal terbuat dari Butiran Padi"]
[caption id="attachment_303007" align="aligncenter" width="300" caption="Padatnya Penonton"]
Sebelum masuk dalam acara inti, Bapak Jufri Rahman selaku Kepada Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan mengatakan bahwa event ini akan dijadikan event tahunan pemerintah Sulsel bahkan akan dilakukan sebanyak dua kali yaitu bulan Juni dan Desember. Ada beberapa kendala dalam pelaksanaan festival ini terutama yang menyangkut promosi festival Budaya Toraja Lovely December. Hal ini dikarenakan berbenturan dengan jadwal Natal yang tetap setiap tahun. Namun semenjak digelar mulai tahun 2008, festival budaya Toraja Lovely December selalu dikunjungi ribuan orang yang merupakan wisatawan domestik, sedangkan wisatawan mancanegara jumlahnya sangat sedikit, sehingga pesta budaya tahunan Sulawesi Selatan ini sebenarnya hanya diperuntukkan untuk wisatawan domestik, namun tetap terbuka untuk wisatawan mancanegara.
Sebelumnya, pariwisata Toraja pernah mengalami masa kejayaan pada tahun 1996 dengan angka kunjungan mencapai 385.000 wisatawan. Namun, angka kunjungan wisatawan domestik dan asing terus mengalami kemerosotan sejak krisis ekonomi 1998. Selain itu, peristiwa Bom Bali 2002 dan 2005 membuat turis dari mancanegara menurun ke Toraja hingga sekitar 30.000 orang per tahun. rangkaian kegiatan tahunan gerakan pulang kampung untuk perantau Toraja yang berada di luar Provinsi Sulsel melalui gerakan ‘Toraja Mamali’ (rindu kampung halaman Toraja) yang digelar tiap tahun sebab mayoritas warga Toraja yang beragama Nasrani pulang mudik merayakan Natal bersama keluarganya di Toraja. Kegiatan utamanya adalah kegiatan spiritual dipadu dengan pertunjukan budaya tradisional setempat.
[caption id="attachment_303013" align="aligncenter" width="300" caption="Pose Penari Muda Toraja"]
Bapak Frederik Batti Sorringselaku Bupati Toraja Utara memberikan sambutannya dan memaparkan bahwa kunjungan wisatawan sudah mencapai 90.000 per September 2013 dibandingkan kunjungan wisatawan pada 2012 hanya 40.000. Harapannya bisa mencapai 100.000 sampai akhir tahun 2013. Saat ini pariwisata di Toraja mulai menunjukkan perkembangan, tetapi masalah infrastruktur masih menjadi kendala dan pembangunan bandara baru Pongtiku yang terganjal soal pembebasan lahan. Infrastruktur jalan masih rusak di sejumlah tempat wisata di Toraja, dan hal ini bisa mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung ke Toraja. Bapak bupati Toraja Utara juga menceritakan alasan Pembangunan Salib Raksasa yang belum rampung dan Patung Yesus sebagai simbol agama dan akan menjadikan Toraja sebagai pusat Wisata Religi. Saat ini bantuan dana dari Pemprov dan pusat Rp 1 miliar untuk pembangunan Salib Raksasa, tetapi hal itu masih kurang. Oleh karena itu beliau membujuk pemerintah memberikan dananya untuk merampungkan Salib dan Patung Yesus Raksasa.
Bapak Gubernur Sulawesi Selatan, Pak Syahrul Yasin Limpo juga memberikan sambutannya. Beliau mengatakan bahwa pemerintah akan mengusahakan pembagunan Bandara yang rencana rampung di tahun 2014. Namun sayangnya, saat ini ada kendala yang dihadapi dimana ada pihak tertentu yang tak rela lahannya dijadikan sebagai bandara. Padahal sejatinya, jika bandara sudah dibangun, banyak keuntungan yang akan diperoleh. Selain itu adanya tuntungan wisatawan yang menginginkan adanya restoran yang buka 24 jam akan direalisasikan. Pak Syahrul juga menceritakan pengalamannya ketika menaiki bukit Salib Raksasa dimana setelah melewati ¼ jalan, beliau merasa dengkulnya mau copot. Oleh karena itu, beliau membujuk putra-putra daerah yang hadir saat itu untuk membangunkereta untuk mencapaibukit Salib Raksasa.
Ibu Maria Elka Pangestu selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan akan memberikan bantuan sebanyak 2 Milliar untuk revitalisasi lapangan Bakti mengingat lapangan ini akan digunakan kedepannya sebagai tempat pertunjukkan wisata. Beliau jugamendorong dibentukkan desa binaan dan desa wisata sebagai langkah pemberdayaan masyarakat sekitar. Tugas besar Kemenparaf kedepannya adalah mempromosikan lebih gencar lagi wisata-wisata Indonesia termasuk Toraja ke dunia Internasional yang akan diimbangai dengan pembenahan infrastrukturnya.
Setelah semua tokoh tersebut memberikan sambutannya, tibalah para undangan dijamu dengan berbagai pertunjukan budaya. Mulai dari tari-tarian yang dibawakan oleh kaum tua dan kaum muda, pertunjukkan musik bambu, tarian massal. Secara pribadi, momen yang tidak kalah meriah yaitu ketika tokoh-tokoh penting turut mengambil bagian dalam tarian tersebut seperti ketika Menteri Pariwisata menari di atas gendang, pak Gubernur dan Bupati yang ikut menari sampai ketika para tokoh penting tersebut memberikan todi’/ saweran kepada masyarakat yang melakukan pertunjukan seni.
[caption id="attachment_303015" align="aligncenter" width="300" caption="Ibu Menteri Pariwisata Menari di atas Gendang"]
[caption id="attachment_303016" align="aligncenter" width="300" caption="Ibu Menteri Pariwisata menari bersama kaum Penari Tua"]
[caption id="attachment_303017" align="aligncenter" width="300" caption="Tarian yang jarang terekspos akhirnya dipertunjukkan"]
TORAJA INTERNASIONAL FESTIVAL (TIF)
Salah satu kegiatan yang juga ditunggu-tunggu di Toraja Festifal yaitu pergelaran musik skala internasional. Hal ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap seni musik dan seni tari yang hampir punah. Event ini ditujukan untuk memperkenalkan budaya-budaya Toraja di daerahnya masing-masing, sehingga Toraja akan semakin di kenal, dan tentunya akan dipadati wisatawan.
[caption id="attachment_303027" align="aligncenter" width="300" caption="Pertunjukan Musik Bambu"]
Toraja International Festival 2013 rencananya akan dilanjutkan di Bumi Perkemahan Bukit Ge'tengan, Kota Makale, Sulawesi Selatan pada World Music Camp Festival, pada tanggal 29-30 Desember 2013. Beberapa musik khas Indonesia, seperti kolintang asal Sulawesi Utara, rebana Betawi Jakarta, saleum dari Aceh juga ditampilkan di World Camp Music Festival itu. Tari-tarian khas Toraja seperti Manimbong dan Tari Kecak dari Bali juga akan ditampilkan. Selain itu, ada tujuh negara yang ikut dalam festival ini seperti Zimbabwe, Kanada, Perancis, Kazaktan, Italia, Senegal, Amerika dan Indonesia.
Rencananya, bulan Juni 2014 akan diselenggarakan lagi festival internasional sejenis untuk menjadikan Toraja sebagai tempat pergelaran budaya dan seni berkelas internasional. Kegiatan festival bertujuan mengangkat kembali nama Toraja di mata dunia yang sebelumnya sudah terkenal dengan keindahan alam, kekayaan warisan budaya, adat, dan kuliner.
Melalui kegiatan seni dan budaya di tanah Lakipadada ini maka diharapkan mampu meningkatkan perekonomi rakyat. Pelaku usaha lokal pun memanfaatkan masa itu untuk promosi hasil kreativitas mereka, seperti kuliner dan cinderamata khas Toraja.