Mohon tunggu...
HERI SURAHMAN SMAN 2 JORONG
HERI SURAHMAN SMAN 2 JORONG Mohon Tunggu... Guru - Guru

Heri Haliling nama pena dari Heri Surahman. Kunjungi link karyanya di GWP https://gwp.id/story/139921/perempuan-penjemput-subuh https://gwp.id/story/139925/rumah-remah-remang https://gwp.id/story/139926/sekuntum-mawar-dengan-tangkai-yang-patah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Negeri Jenggala

23 Agustus 2024   00:18 Diperbarui: 23 Agustus 2024   04:57 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
canva diolah pribadi

         Tiga hari setelah Negeri Jenggala merdeka bergaunglah dalam warta buana tentang pembaharuan sebuah keputusan kepemimpinan dari kelompok singa. Dengan berselimut martabat dan diakui kharismanya melalui kuku dan taring ketegasan, kelompok singa berharap Negeri Jenggala kian rengkuh sentaosa.

Kabar tersiar mengalun bagai kidung masuk setiap penjuru bahkan hingga menelusup ke sarang semut-semut kecil yang hidup dalam lorong sempit dan semerawut. Manakala banjir datang pasukan semut akan coba meraih pijakan. Kadang kebanyakan dari mereka malah bertengkar saling serang hingga banyak yang jatuh jadi korban.

            Sehari setelah warta tersiar di Negeri Jenggala, fraksi anjing menggonggong tidak setuju dengan dalih kesemakmuran dan keseimbangan dalam kepemimpinan. Pada satu momen saat rapat di ruang istana terbuka yang penuh keriuhan suara dan hidangan tulang, daging, susu, serta kolam renang lumpur,  fraksi anjing ternyata telah berkoalisi dengan babi; salah satu pentolan anjing berjalan naik ke podium dan menyeru:

           "Kita telah buat surat pernyataan  kepada sang singa melalui tulisan ini. Izinkan saya bacakan Tuan-Puan!"
              Mendadak suara senyap.

              "Kepada Tuan Singa, kami hari ini telah sepakat dua hal. Pertama,  untuk merevisi pasal B 217an ayat 100 tentang UU Seleksi Bertahta Wilayah (Slebew) yang berfokus pada jumlah standar poin dari fraksi Negeri Jenggala baik yang dapat kursi ataupun tidak. Tuan singa yang kami hormati" lanjut perwakilan anjing sambil menjulurkan lidahnya. "Rencana ambang batas yang tuan tetapkan terlalu mengikat dan keluar dari sila leluhur kita tentang harkat dan demokrasi. Ini otoriter karena banyak fraksi baik yang koalisi atau indipenden akan gagal maju jika tak terpenuhi standar poin yang tuan tuangkan dalam undang-undang. Apakah satu ini setuju!!!!!!!" lantang Anjing.

                  "Setuju!!!!!!             Gukgukgukhauuukkkk!!!!!!!!" teriak fraksi anjing girang sambil ambungkan tulang belulang.
                  "Merdeka !!!! Ngrokngrokngroook!!!!!!!!" fraksi babi tak kalah senang dengan mencebur ke kolam lumpur sambil saling tunggang.

Pentolan anjing di podium angguk-angguk bangga. Dia rentangkan tangan ke depan dan melambai isyarat ketenangan. Dua binatang dengan puncak kasta tertinggi itu bergeming diam.

             "Bagus?? Bagus?? Bagus.., saya lanjutkan yang ke.."
                "Tunggu!!!!!!" teriak hewan lain dari pintu masuk.
                  Fraksi anjing dan babi serentak menoleh.

               Bersemat mahkota berlian, emas, dan batu bara raja buaya yang tua masih jaya melenggang di kawal pengikut dan putra-putranya. Rombongan itu dengan percaya diri masuk mendekati podium. Fraksi anjing yang melihat itu tunduk dan kian menjulurkan lidah bahkan kali ini bertumpah ruahlah ludahnya. Sementara itu fraksi babi haturkan sembah. Dalam senyum licik bercelemotan lumpur kotor itu fraksi babi berlagak suci dengan sembunyikan  label haramnya.

Raja tua buaya naik ke podium untuk perjelas kuasanya.
              Serentak keriuhan tepuk tangan menggemakan seisi hutan.
              "Haaaaaaadirin" ucap raja tua buaya buka mulut sambil edarkan pandang. Dalam sinar cahaya yang menerangi antar rongga mulutnya tampak 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun