Mohon tunggu...
Heristama Putra
Heristama Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen Prodi Arsitektur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Screen House sebagai Sarana untuk Meningkatkan Jiwa Enterpreneurship Warga dalam Pengembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura

9 Juni 2024   10:00 Diperbarui: 9 Juni 2024   10:22 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Screen house secara garis besar sebagai bangunan yang memiliki fungsi untuk proses pembibitan beberapa jenis dan varietas tanaman sebelum diletakkan atau ditanam pada area tanah terbuka. Sehingga pada bangunan ini jenis tanaman dapat dikelompokkan sesuai varietasnya masing-masing dan bisa dipantau kondisinya. 

Selain itu dapat juga dilakukan perawatan secara maksimal apabila tanaman itu sakit agar dapat diketahui waktu yang sesuai untuk ditanam pada area tanah terbuka. Konsep screen house ini untuk membantu warga yang mayoritas tinggal dilingkungan perkotaan untuk melaksanakan urban farming. 

Sehingga tanaman yang nantinya sebagai bibit untuk area penanaman dilingkungan RT.002 Perumahan Babatan Pilang dapat secara langsung diambil dari proses pembibitan dan penyemaian yang telah dilakukan bersama di bangunan screen house tanpa dilakukannya pembelian bibit lagi. Hal ini dapat menghemat dari segi biaya keuangan kas RT untuk proses perawatan area taman.

Tim pengabdian kepada masyarakat, 2024
Tim pengabdian kepada masyarakat, 2024

Proses pembangunan screen house sendiri melibatkan dari tim pengabdian yang berkolaborasi dengan beberapa perwakilan warga dan pengurus RT sebagai mitra serta mengikutsertakan para pekerja lapangan. 

Seluruh material yang dibutuhkan untuk pembangunan screen house dipersiapkan terlebih dahulu dengan durasi waktu paling lama 1 minggu sebelum kegiatan pelaksanaan dilakukan. Bahan material yang disiapkan dan harus segera didatangkan dengan segera diantaranya alumunium galvalume, penutup polikarbonat clear, pagar BRC dan kawat loket. 

Pembangunan diawali dengan pembuatan rangka konstruksi bangunan yang terbuat dari alumunium galvalume dan dibentuk massa bangunan persegi Panjang dengan luasan 3,5 x 6 m2. Rangka dan kolom galvalume harus dipastikan kuat dan tertanam cukup pada area galian tanah yang dilanjutkan dengan proses pengecoran sebagai pondasinya.

 Pada bagian belakang screen house diberikan penutup pagar BRC untuk memberikan keamanan yang baik, sementara pada area dinding samping dan depan diberikan sistem keamanan dengan memasang kawat loket. Seluruh proses pembangunan ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu dikarenakan lahan yang terbatas sehingga memerlukan tingkat presisi yang cukup teliti.

Tim pengabdian kepada masyarakat, 2024
Tim pengabdian kepada masyarakat, 2024

Dilanjutkan juga dengan pengisian rak-rak besi untuk penempatan pot atau polybag tanaman yang akan dibibitkan. Tidak lupa juga diberikan pintu pagar sebagai akses untuk masuk ke area dalam screen house. Warga bersama dengan tim pangabdian juga melakukan penanaman bibit tanaman hortikulura bersama ke dalam pot atau beberapa polybag. 

Hal ini dimaksudkan agar memudahkan dalam pergantian tanaman apabila ada yang rusak atau mati dan tidak perlu melakukan pembelian yang dapat menghabiskan uang kas RT sehingga masih memiliki stok tanaman yang cukup. Pada proses pembangunan screen house secara langsung memberikan edukasi kepada warga sekitar cara merawat lingkungan dalam hal penyemaian bibit tanaman yang tidak mahal dan hemat biaya. 

Penggunaan material yang tidak mahal juga diberikan edukasi kepada warga agar, warga dapat juga meniru dan mempraktekkan secara mandiri apabila menginginkan adanya screen house dilingkungan rumah tinggal masing-masing.

Tim pengabdian kepada masyarakat, 2024
Tim pengabdian kepada masyarakat, 2024

Pemberian edukasi dalam hal pelatihan kepada warga dan dibantu oleh para pekerja lapangan diharapkan mampu memberikan pengajaran yang positif untuk terus dilanjutkan dan dikembangkan dari kegiatan pembangunan screen house ini. Selain itu juga dapat meningkatakan dan menumbuhkan jiwa enterpreunership bagi warga masyarakat sekitar yang ingin bercocok tanam apabila tinggal di lingkungan perkotaan dengan kondisi lahan yang terbatas. 

Masyarakat juga mampu mengembangkan sendiri dengan modul ukuran screen house yang diinginkan disesuaikan dengan ketersediaan lahan yang ada pada masing-masing rumah warga. Sehingga bangunan screen house ini dapat sebagai percontohan bentuk, desain dan material yang dapat ditiru dan diaplikasikan oleh warga RT. 002 Perumahan Babatan Pilang ataupun warga dari RT dan perumahan lain. 

Jenis tanaman yang cocok untuk di semaikan di dalam bangunan screen house adalah jenis tanaman yang kuat dengan cuaca panas dikarenakan penggunaan penutup atap transparan dengan suhu udara yang lebab. Tanaman hortikultura yang akan disemaikan diantaranya anggur, kelengkeng, cabai, ketela dll. 

Pada waktu diperlukan dengan jangka waktu yang sangat mepet untuk penggantian dari tanaman yang mati, dapat secara langsung dengan mengambil dari bibit yang ada dalam bangunan screen house.

Tim pengabdian kepada masyarakat, 2024
Tim pengabdian kepada masyarakat, 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun