Kita semua tahu bahwa manusia akan mengingat setiap hal yang dilihat, dirasakan, atau bahkan sekedar didengar. Setiap informasi yang didapatkan akan disimpan ke otak dan menjadi sebuah memori. Kita tidak akan membahas berapa lama memori itu bertahan karena tentu saja setiap informasi yang masuk tentu punya jangka waktu yang berbeda. Hal tersebut berkaitan dengan cara kerja otak, agar sederhana bisa diingat saja bahwa memori ada yang jangka panjang dan pendek dan untuk mengoptimalkan memori jangka panjang biasanya diperlukan rehearsal atau yang bisa dikenal dengan mengulang kembali informasi tersebut.
Nah, tapi kalian pernah tidak bertanya kenapa sih ada memori yang menetap dan menghilang bahkan ada memori yang terus saja menetap namun tidak kita harapkan. Jadi coba kita bahas satu persatu tentang memori-memori tersebut sebenarnya kenapa sih?
1. Memori yang sudah lama tidak terpakai akan pudar seiring dengan berjalannya waktu.
Sama halnya dengan tinta pulpen yang kita gunakan untuk menulis di atas kertas, lama kelamaan tinta tersebut akan pudar seiring dengan berjalannya waktu. Semakin tinggi kualitas tinta pulpen tersebut semakin lama pula warnanya pudar. Jadi semakin tinggi kualitas otak atau memori kita semakin lama pula memori itu bisa diingat. Tapi untuk urusan memori akan ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitasnya. Sepertinya bisa kita bahas lain waktu ya.
2. Memori yang lama akan digantikan dengan memori yang baru.
Kalau mengenai hal ini pasti tidak susah untuk dipahami bukan? Semua hal yang lama akan tergantikan dengan yang baru. Terkadang Ketika memori atau ingatan yang kita anggap kurang penting akan sangat cepat tergantikan dengan memori baru. Terlebih lagi jika hal itu jauh lebih menarik sehingga dianggap penting. Yasudah memori lama akan dengan mudah tergantikan dengan yang baru dan lebih menarik ☹
3. Adapun gangguan yang sering kali kita rasakan tanpa sadar yaitu, bagaimana informasi yang baru akan mempengaruhi yang lama begitu pula sebaliknya.
Nah jika membahas kedua gangguan ini akan sangat menarik, pasalnya hal ini sering sekali dijumpai dalam kehidupan namun tidak banyak yang menyadari hal tersebut.
Pertama untuk bagaimana sih informasi yang baru akan mempengaruhi yang lama? Kita langsung saja, kalau kita baru saja menyukai hal-hal yang berwarna soft secara tidak langsung saat itu juga kita biasanya akan mengganti sekitar kita dengan warna soft. Kita akan mengusahakan agar barang atau nuansa sekitar kita dengan warna soft. Contoh lain ketika kamu sedang menyukai seseorang lalu kamu mencari tahu hobinya dan coba juga melakukan hobi tersebut agar kalian lebih dekat.
Kedua yaitu bagaimana informasi yang lama mempengaruhi yang baru, contoh ini akan lebih gampang. Ketika kita terbiasa menaruh kunci kamar diatas meja maka ketika kita tidak menaruhnya di sana tanpa sadar sering kali kita akan mencarinya dia atas meja. Maka peristiwa seperti itulah yang dimaksudkan. Contoh lain misalnya ketika kamu mempunyai hubungan spesial dengan teman sekelas dan ketika itu juga kamu mempunyai nama panggilan khusus, lalu setelah putus kadang kamu tidak sengaja memanggilnya dengan nama panggilan tersebut. Pasti malunya bukan main, jadi hati-hati ya kalau berhubungan dengan teman sekelas.
4. Ketika kita kekurangan tanda untuk mengingat sesuatu
Hal ini paling sering terjadi, bagaimana kita hendak menyebut sesuatu tapi tiba-tiba terlupa namun rasanya sudah di ujung lidah. Nah, fenomena seperti itu terjadi karena otak kita kekurangan tanda untuk mengingat hal tersebut. Contohnya ketika kita ingin mengatakan bahwa soto itu enak sekali, tapi kita hanya ingat yang dimakan itu ada minya, bermangkuk putih, tapi lupa kalau namanya “soto”.
5. Akibat dari pendekatan informasi yang tidak menyenangkan
Kalau dirasa suatu hal tidak mengenakkan, secara langsung biasanya kalian sendiri yang menekan informasi tersebut untuk dihilangkan. Entah karena terlalu sakit untuk diingat sampai tidak sanggup untuk mengingatnya. Biasanya memorinya berisi memori yang kurang baik atau tidak menyenangkan bahkan memori yang sangat amat buruk.
Nah, gimana sudah tahu kan sekarang kenapa memori atau ingatan kita bisa hilang? Tentu tidak lain dan tidak bukan hal tersebut tidak bisa lepas atas kuasa Allah Swt. Ternyata semua hal telah diatur dengan segala kebesaran-Nya. Semoga dengan bertambahnya pengetahuan kita, kita akan semakin menyadari kekuasaan-Nya. 😊
Sumber referensi berita: Pinel, John P.J., (2009). Biopsikologi : edisi ketujuh (Terjemahan). Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Terima kasih telah membaca
Herisa Zalfa Hasna
Mahasiswa Fakultas Psikologi UMM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H