Negeri dongeng
Ada seseorang yang memimpin di desa terpencil. Memiliki kinerja yang baik dan benar.di sukai banyak warga karena pekerjaan yang sangat cepat dan akurat mampu menyelesaikan setiap masalah.
Sudah menjabat selama 4 tahun. Kini waktunya mencoba menguasai kota besar atau ibukota. Memiliki kinerja yang baik dan perilaku yang jujur kemudian tidak mempunyai cacat hukum.Modal orang ini untuk maju menjadi gubernur sebutan untuk pemimpin kota besar atau ibukota.
Di negeri dongeng ini memiliki banyak partai untuk mengusung calon yang memimpin kepala daerah. Orang ini maju denga partai demokrasi yang simbolnya berkapala kerbau.
Panggilan orang ini adalah Arman.Arman kembali berhasil membawa ibukota menjadi tertib dan rapi. Popularitas sangat tinggi sangat di cintai masyarakat negeri dongeng.
Sekarang terkenal di seluruh negeri dongeng karena popularitas dan berhasil membangun ibukota.kini pun arman mempersiapkan diri untuk maju menjadi presiden dongeng.walaupun hanya 2 tahun menjabat sebagai gubernur ibukota.
Sepertinya semua sudah di rencakanan oleh Arman.Arman selub beluk tinggal di negeri dongeng. Kini Arman mecoba menjadi calon presiden dengan berpasangan sama jaka sebagai calon wakil presiden.
Lawan politik kita panggil bernama amin yang latar belakang purnawirawan tni santer di bilang memiliki masalah pelanggaran ham.
Akhirnya arman terpilih sebagia presiden ke 6 dan wakilnya presiden jaka di negeri dongeng.
Ini k 2 kali peridoe menjabat presiden arman dan wakil presiden jaka
Tapi sangat di sayangkan peraturan hanya 2 periode saja untuk menjabat presiden dan wakil presiden.
Kemudian pemilu kembali terjadi.Sang raja atau sang presiden ini mulai mengakali mahkamah konstitusi bagaimana caranya anaknyaa. Yang bau kencur ini bisa langgeng menuju istana.
Akhirnya di loloskan dan menuju berpasangan.capres bernama abdul dan cawapres dari anak presiden bernama dodol.
Begitu lah singkat cerita bagaimana mempertahankan kekuasaan dan melenggangkan kekuasaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H