Mohon tunggu...
Heri Purnomo
Heri Purnomo Mohon Tunggu... Administrasi - nothing

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tergelincir Di Masa Tua

27 Juli 2015   15:28 Diperbarui: 28 Juli 2015   07:58 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Berkaca dengan banyaknya kasus-kasus kejahatan, terutama korupsi yang menyandera para tersangka yang bila dilihat dari sisi umur mereka tak seharusnya disibukkan dengan perkara kriminal. Seperti OC Kaligis pengacara ternama dan Sepp Blatter ketua FIFA di mana mereka telah meraih kesuksesan materi dengan bergelimang harta kekayaan yang bisa membeli segala kemewahan. Bahkan sang pengacara gaek itu mengaku telah memperistri 10 orang wanita. Itulah kemewahan harta dan wanita yang mungkin di awal dianggap sebagai kenikmatan yang membahagiakan.Tapi apa yang terjadi? Di usia mereka yang sudah di atas kepala tujuh, mereka mestinya tinggal menikmati sisa hidupnya dengan santai bersama anak cucu sambil mempersiapkan bekal hidup di alam lain.  Mereka justru harus menuai hasil perbuatannya selama ini. Mereka harus rela menerima konsekwensi perbuatan mengumpulkan harta dengan jalan yang salah, KORUPSI. Sungguh tragis nasib seperti ini.

Kiranya hidup mewah tak selalu membawa kebahagiaan di hari tua. Kesederhanaan itu lebih meringankan. Sebab terkadang manusia dibuat kehilangan waktu-waktu yang lain saat obsesinya diarahkan kepada mengejar duniawi semata. Hidup menjadi tidak proporsional.

Memang hidup tak akan lepas dari adanya masalah, tapi jika masalah yang dihadapi adalah akibat perbuatan diri sendiri itu yang patut disesalkan. Masalah kriminal seyogyanya dihindari karena disamping dosa yang dihasilkan, makna hidup manusia sendiri menjadi terdegradasi bahkan lenyap segala kebaikan dan kemuliaan sebagai manusia. Jika kemuliaan sudah hilang apa artinya semua yang telah dikumpulkan?

   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun