Mohon tunggu...
Heri Purnomo
Heri Purnomo Mohon Tunggu... Administrasi - nothing

-

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Obat Hati Tanpa Efek Samping

1 Januari 2013   18:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:40 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika raga sakit, kita tentu berobat ke dokter. Dan dokter akan memberikan obat berupa tablet atau kapsul lalu kita minum dan biasanya sembuhlah raga yang sakit itu. Tapi bagaimana bila yang sakit adalah batin atau hati? Jika hati sakit, menurut para ulama tandanya adalah kita jauh dari Allah.  Biasanya kita pergi ke psikolog atau psikiater, konsultan spiritual,curhat teman atau bahkan ada yang curhat ke dukun? Barangkali kita pernah mencoba salah satu dari solusi itu. Tapi ada obat hati yang sebenarnya sering kita dengar lewat tembang-tembang religi di masjid atau di pengajian-pengajian. Meskipun sering kita dengar, ternyata sering kita lalaikan dan hanya menjadi pemanis dan dinikmati lagunya saja. Padahal makna  tembang itu sangat dalam. Dan yang lebih hebat lagi, obat hati itu tanpa bahan pengawet , pewarna, perasa dan tentu saja tanpa efek samping. :)

Sudah banyak yang menulis tentang tembang Tamba Ati ini atau yang sering disebut syi'ir dalam bahasa Arab, namun saya menulisnya sekedar untuk pengingat diri pribadi dan syukur-2 ada juga manfaatnya bagi  para pembaca.  Lirik dari tembangnya mungkin sudah banyak yang hafal, seperti ini:

Tamba Ati

Tamba ati iku lima perkarane
Kaping pisan moco Qur'an sakmanane
Kaping pindo sholat wengi lakonana
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat weteng iro ingkang luwe
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine sopo biso ngelakoni
InsyaAllah gusti Allah  ngijabahi..

Artinya kurang lebih seperti ini :

Obat Hati

Obat hati itu ada lima
Yang pertama membaca Qur'an dan memahami maknanya
Yang kedua sholat malam dirikanlah
Yang ke tiga dekat-dekatlah dengan orang sholeh
Yang ke tempat sering-seringlah merasakan lapar
yang ke lima berdzikir saat malam perpanjanglah
Salah satunya jika kita mau menjalani
InsyaAllah, gusti Allah melindungi kita

Tembang yang sederhana sekaligus nasehat yang sederhana namun penuh makna. Meski begitu, melaksanakannya ternyata tak sesederhana menembangkannya. Padahal melaksanakan salah satu dari lima itu saja sudah cukup menjadi pembuka atau jalan menuju keridhoan Allah. Karena satu nasehat dengan  nasehat lainnya saling terkait. Satu nasehat dijalankan akan mendorong nasehat yang lain dijalankan pula.

Pada kenyataannya memang berat menjalankan salah satu dari pesan di atas secara istiqomah atau rutin terus menerus. Saat malam tiba atau  sunyi  menjelang tidur atau saat menyenandungkannya di waktu apapun, resapilah pesan-pesan yang tersurat. Sederhana dan mudah diingat.

Banyak syi'ir-syi'ir karya para ulama, yang punya nilai seni tinggi dan indah untuk dinikmati. Menikmati indahnya agama tak harus selalu dengan pidato atau ceramah. Menyentuh rasa dan hati dengan seni kadang punya nuansa yang lain dan lebih masuk ke dalam kalbu. Itulah salah satu kepandaian para juru dakwah di masa lalu mulai dari wali Songo sampai syeikh Siti Jenar ( lepas dari adanya kontroversi terhadap tokoh yang dianggap mitos ini )

Yuk, kita senandungkan Tamba Ati.

Selamat Tahun Baru 2013. Sukses untuk semua.

Depok, 2 Januari 2013.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun