pernah kudengar sebuah musik mengalun tanpa ruh membebaskan tanpa batas menuhankan akal hingga jiwa liar berselimut hawa nafsu, ego dan pengagungan rasionalitas *
lalu kudengar  sebuah musik yang lain dimainkan dengan sangat kaku keras dan memekakkan telinga hanya dengan satu dua nada seperti hitam dan putih tak peduli akan keragaman manusia dengan sejuta cita rasa *
hingga pada suatu ketika kudengar  sebuah musik mengalun penuh harmoni tak memekakkan telinga pun memecahkan gendang telinga syahdu hingga menembus titik kemanusiaan dan kehambaan manusia *
begitulah sejatinya agama seperti musik yang dimainkan dengan cantik menyejukkan dan melembutkan hati menuntun hamba mencintai Tuhannya *
itulah musik yang diajarkan sang mursyid yang tak memekakkan telinga indah dan sejuk menyentuh kalbu mendamaikan kehidupan
#Jakarta, 1 November 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H