Mohon tunggu...
Heri Purnomo
Heri Purnomo Mohon Tunggu... Administrasi - nothing

-

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Man Shobaro Zhofiro Dan Menulis Di Kompasiana

14 Mei 2012   07:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:19 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Man Jadda Wa Jada, Man Shobaro Zhofiro. Barang siapa bersungguh-sungguh  akan mendapatkan hasilnya, dan barang siapa bersabar maka akan mendapatkan keberuntungan." Pepatah Arab ini banyak dikutip oleh para pendidik untuk melecutkan semangat belajar anak didiknya. Begitu pula Ahmad Fuadi dalam novelnya Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna, kalimat ini begitu menjiwai dan menjadi ruh sang tokoh cerita ( penulis novel itu sendiri ) dalam menggapai cita-citanya menakhlukkan negeri impian Amerika dan berkeliling dunia. Sesuatu yang bagi sebagian orang sebagai cita-cita yang cukup sulit diwujudkan, termasuk bagi penulis..hehehe

Pepatah ini mengajarkan agar selalu bersungguh-sungguh dalam berusaha dan senantiasa bersabar agar keberuntungan dekat dengan usahanya. Demikian juga kita sebagai kompasioner, saya rasa pepatah ini pun pantas kita sematkan dalam hati kita agar semangat menulis kita tidak cepat pudar dan putus asa saat menghadapi kesulitan dan hal-hal yang tidak mengenakkan.

Sikap sabar ini pun saya rasa bisa diterapkan dalam setiap keadaan termasuk dalam dunia menulis. Misalnya, jika tulisan kita belum pernah HL, kita bersabar. Ketika tulisan sepi apresiasi dan komentar kita bersabar. Atau jika tulisan kita hanya lewat begitu saja di kolom terbaru, kemudian tenggelam di dalam jutaan tulisan lainnya kita pun perlu bersabar. Dari sikap bersabar ini kita jadikan sebagai bahan untuk memperbaiki dan mengevaluasi tulisan-tulisan kita agar bisa lebih baik lagi dan menemukan masalahnya mengapa belum lauak mendapatkan apresiasi ?. Jadi jangan sampai akhirnya berhenti menulis. Itu artinya kita tidak bersabar. Justru jadikan semua kesulitan itu sebagai tantangan, dan awal untuk mengetahui jalan menjadi lebih baik.

Apalagi yang punya keinginan menulis buku. Penulis harus bisa mengalokasikan waktu secara teratur. Menjaga pikiran dari kekeringan ide dengan banyak membaca. Tentu diperlukan kesungguhan dan energi kesabaran yang luar biasa. Sebagaimana kita bisa lihat banyak buku yang diterbitkan oleh para Kompasioner seperti Omjay, Hazmi Srondol, Agus Hermawan, Mariska Lubis, Imam FR Kusumaningati dan banyak lagi kompasioner yang belum bisa saya sebutkan satu persatu. Mereka dengan penuh kesabaran dan konsistensi menuliskan bab demi bab selama beberapa bulan, bahkan bisa hitungan tahun hingga terkumpullah bahan yang cukup untuk menjadikannya sebuah buku.

Ya.. barang siapa yang bersabar akan meraih keberuntungan. Keberuntungan tak selalu harus dalam wujud materi, kesuksesan membuat buku, atau pun memenangkan berbagai event lomba menulis. Keberuntungan bisa bermakna luas. Ketika kita bisa menghasilkan tulisan yang membuat orang senang, mendapatkan ilmu yang bermanfaat, mendapatkan informasi penting dan bermakna, atau bisa membuat pembaca tertawa karena humor yang cerdas maka sebenarnya itu pun juga sebuah keberuntungan bagi yang menulis. Juga keberuntungan buat yang membaca. Keberuntungan bisa bermakna kesanggupan kita untuk berbagi. Seperti yang dikatakan Pak Prayitna Ramelan dalam acara intip buku yang diliput oleh mas Amriltg. Menulis bagi pak Prayitna adalah salah satu sarana ibadah, berbuat baik dan bersedekah kebaikan dengan berbagi. Berbagi dengan menulis itu bisa mempunyai nilai lebih dibanding berbagi uang atau materi lainnya. Itulah makna keberuntungan dalam arti luas.

Dengan demikian, sangat relevan sekali pepatah Arab ini jika kita aplikasikan dalam dunia menulis di Kompasiana. Kesabaran melahirkan keberuntungan. Tidak harus diukur dari berapa banyak yang kita dapatkan dari kegiatan menulis, tapi kesanggupan kita untuk berbagi secara terus menerus, sedikit atau banyak itu pun merupakan sebuah keberuntungan. Maka tepat sekali kalimat yang menjadi Tag line Kompasiana : "Sharing - Connecting". Berbagi dan terhubung (bersilaturahim). Berbagi akan mendapatkan balasan pahala , bersilaturahmi akan memanjangkan umur dan menambah rejeki. Rejeki dalam arti luas tentunya.

Salam

1336979728707261818
1336979728707261818

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun