Sebuah paragraf perpisahan kutuliskan di surat teakhirku. Kucoba tak membasahinya dengan  air mata, karena yakin bahwa tak ada yang harus disesali. Perjalanan hidup manusia tak selalu lapang dan mulus, tinggal keikhlasan menerima segala hal yang tak selalu sesuai dengan kehendak diri.
Kini 22 tahun sudah berlalu. Aku telah hidup berbahagia dengan pasanganku yang cantik dan baik hati. Yang telah memberiku dua jagoan kecil dan satu gadis remaja yang cantik pula, dan  kini sudah menginjak bangku SMP. Kehidupan yang sangat membahagiakan. Doaku semoga adik berbahagia pula, meski aku tak pernah ingin tahu keberadaanmu saat ini. Biarlah cerita masa lalu menguap bersama waktu, dan saat ini adalah cerita nyata dalam lembaran hidup masing-masing.
**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H