Mohon tunggu...
Heri Purnomo
Heri Purnomo Mohon Tunggu... Administrasi - nothing

-

Selanjutnya

Tutup

Catatan

[KALAM] Keutamaan Membaca Al-Qur'an Sebagai Bacaan Harian

28 Maret 2012   02:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:23 5906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tausiah Majelis KALAM (Kajian Ahad Malam ) 25 Maret 2012 dibuka oleh Ustadz Sueb Mawardi dengan mengutip Hadist Nabi sebagai berikut. Suatu ketika Rasulullah Saw meminta Ibnu Mas'ud untuk membacakan Al-Qur'an. Ibnu Mas'ud berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah saya membacakan untukmu, padahal Al-Qur'an diturunkan kepadamu?". Dijawab nabi Saw: "Saya senang mendengar bacaan Al-Qur'an itu dari orang lain".

Dalam hadist ini tergambar bagaimana kehidupan di zaman Rasulullah dan para sahabat berusaha menghidupkan kebiasaan membaca, mendengar dan menyimak Al-Qur'an. Setiap hari Al-Qur'an selalu dibacakan dan Rasulullah pun sangat menyukai mendengarkan bacaan  Al-Qur'an dari orang lain. Ibnu Mas'ud lah di antara para sahabat yang sering diminta untuk membacakannya.

Sebagai seorang Mu'min kita  yakin  bahwa membaca Al Quran adalah amal yang sangat mulia dan akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Sebab, yang dibacanya itu adalah Kitab Suci Ilahi. Al Quran adalah bacaan yang paling baik bagi seorang Mu’min. Baik dikala senang maupun susah, di kala gembira ataupun sedih. Malahan membaca Al Quran itu bukan saja menjadi amal dan ibadah, tetapi juga menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya. Keutamaan-keutamaan besar akan didapat jika secara rutin membaca Al-Qur'an dilakukan setiap hari sebagaimana kita makan pun juga setiap hari. Membaca Al-Qur'an akan menjadi makanan jiwa atau ruhani seorang Mu'min.

13329030881296625640
13329030881296625640

Banyak sekali  keutamaan-keutamaannya yang didapat oleh seorang Mu'min apabila menjadikan Al-Qur'an sebagai bacaan sehari-hari, seperti yang banyak termaktub dalam kitab Riyadlus Shalihin .

1. Mendapatkan syafaat (pertolongan) pada hari Kiamat Rasulullah saw bersabda:”Bacalah al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat nanti memberi syafaat bagi orang yang membacanya.”(H. R. Muslim).

2. Menjadi orang yang terbaik di antara manusia Rasulullah Saw bersabda, ”Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan yang mengajarkannya” (H.R. Bukhari).

3. Mendapat tempat istimewa di surga Rasulullah saw bersabda : ”Orang yang pandai membaca Al-Qur’an akan ditempatkan bersama kelompok para Malaikat yang mulia dan terpuji. Adapun orang yang terbata-bata dan sulit membacanya akan mendapat dua pahala.” (H.R Bukhari & Muslim).

4. Mendapa  pahala yang berlipat ganda. Rasulullah Saw bersabda: ”Barangsiapa yang membaca satu huruf Kitabullah maka ia mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tapi alif itu satu huruf (H.R at-Tirmizi)

5. Dikelilingi  malaikat dan Allah menyebut nama-nama mereka

Rasulullah saw bersabda: ”Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah (al-Qur’an) dan mempelajarinya, melainkan ketenangan jiwa bagi mereka, mereka diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah menyebut nama-nama mereka di hadapan para Malaikat yang ada di sisi-Nya.” (H.R Muslim).

6. Memperoleh obat bagi jiwa yang gelisah. Sebagaimana banyak terjadi di zaman modern ini, kegelisahan hidup bisa menimpa siapa saja baik tua, muda, kaya atau pun miskin, orang awam maupun pejabat. Dengan membaca Al-Qur'an akan memperoleh obat untuk mengatasi kegelisahan hidup, sebagaimana cerita pada zaman Rasulullah.

Pada suatu ketika datanglah seseorang kepada sahabat Rasulullah yang bernama Ibnu Mas’ud r.a. meminta nasehat, katanya: ” Wahai Ibnu Mas’ud, berilah nasehat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini, aku merasa tidak tenteram, jiwaku gelisah dan fikiranku kusut; makan tak enak, tidur tak nyenyak.”

Maka Ibnu Mas’ud menasehatinya, katanya:” Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu ketempat orang membaca Al Quran, engkau baca Al Quran atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya; atau engkau pergi ke pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah; atau engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, disana engkau berkhalwat menyembah Allah, umpama di waktu tengah malam buta, di saat orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, meminta dan memohon kepada Allah ketenangan jiwa, ketentraman fikiran dan kemurnian hati. Seandainya jiwamu belum juga terobati dengan cara ini, engkau minta kepada Allah, agar diberi-Nya hati yang lain, sebab hati yang kamu pakai itu, bukan lagi hatimu.”

Setelah orang itu kembali kerumahnya, diamalkannyalah nasihat Ibnu Mas’ud r.a. itu. Dia pergi mengambil wudhu kemudian diambilnya Al Quran, terus dia baca dengan hati yang khusyu. Selesai membaca Al Quran, berubahlah kembali jiwanya, menjadi jiwa yang aman dan tenteram, fikirannya tenang, kegelisahannya hilang sama sekali.

7. Memberi cahaya dalam rumah tangga Di dalam hadits Rasulullah menyatakan tentang memberi cahaya rumah tangga dengan membaca Al Quran itu. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Daru Quthi dari Anas r.a. Rasulullah memerintahkan : “Perbanyaklah membaca Al Quran di rumahmu, sesungguhnya di dalam rumah yang tak ada orang membaca Al Quran, akan sedikit sekali dijumapi kebaikan di rumah itu, dan akan banyak kejahatan, serta penghuninya selalu merasa sempit dan susah.”

8. Memperoleh martabat atau penghargaan yang tinggi di sisi Allah Rasulullah menyatakan tentang kelebihan martabat dan keutamaan orang membaca Al Quran, demikian maksudnya:” Perumpamaan orang Mu’min yang membaca Al Quran, adalah seperti bunga utrujjah, baunya harum dan rasanya lezat; orang Mu’min yang tak suka membaca Al Quran, adalah seperti buah korma, baunya tidak begitu harum, tetapi manis rasanya; orang munafiq yang membaca Al Quran ibarat sekuntum bunga, berbau harum, tetapi pahit rasanya; dan orang munafiq yang tidak membaca Al Quran, tak ubahnya seperti buah hanzalah, tidak berbau dan rasanya pahit sekali.”

Itulah beberapa keutamaan dan keuntungan bagi orang yang membaca dan mempelajari al-Qur’an, semoga bisa menginspirasi untuk senantiasa berinteraksi dengan Al-Qur'an dan selalu mencintainya dengan membaca dan mengamalkannya dalam kehidupan.

Demikian sedikit catatan Pengajian KALAM yang berlangsung di rumah Pak Purwa, di Blok E-12 No.8. Di samping acara tausiah, pada acara kali ini tuan rumah menyampaikan permohonan do'a restu untuk rencana keberangkatan umroh bersama istri pada tanggal 4 April 2012. Maka sebelum tausiah kita bacakan dzikir Ratibul Hadad untuk mengantar keberangkatannya.  Dan di akhir acara, para jamaah dipimpin ustadz Sueb Mawardi memanjatkan do'a bersama terutama agar perjalanan umroh dapat berjalan dengan lancar, mendapatkan haji yang mabrur dan diberikan keselamatan sehingga bisa kembali ke tanah air dengan selamat sehat walafiat. Juga do'a untuk para jamaah yang sedang mendapat musibah berupa sakit agar Allah segera mengangkat penyakitnya.

Kiranya dokumentasi pengajian ini, bisa bermanfaat untuk para jamaah dan juga siapa saja yang membacanya.

Wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun