Mohon tunggu...
Heri Pujianto
Heri Pujianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pebisnis yang suka menulis. WA 082177158254
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis sebagai nasihat bagi diri sendiri dan berbagi untuk saling memotivasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengetahui Profil Anak Memudahkan Kita Berkomunikasi

13 Oktober 2020   08:27 Diperbarui: 13 Oktober 2020   08:30 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk memudahkan pengasuhan anak kita harus tahu profil anak terlebih dahulu. Apakah anak dengan profil visual, auditori atau kinestetik.

Ada kecenderungan anak saat menyampaikan informasi dalam penggunaan kata-kata.

Ada anak yang visual menggucapkan kata warnanya, gambarannya, bayangkan, kelihatannya.

Ada anak auditori yang menggunakan suaranya, nadanya, kedengarannya... dan seterusnya.

Sekarang coba kita ingat-ingat saat anak menonton televisi. Misalnya film kartun yang sedang tegang-tegangnya, apa yang dilakukan anak saat menonton?

Ada yang tiba-tiba dengan begitu fokus maju, mata menatap dengan lekat, tidak berkedip. Fikirannya terbawa tegang dengan puncak acara tersebut.
Anak tadi sedang mendekatkan matanya ke obyek yang dilihat untuk lebih focus dalam menyerap informasi apa yang terjadi dalam layar televisi.

Anak lain ada yang saat sama terjadi, bukan maju wajahnya, mata mendekat ke televisi. Melainkan malah memajukan kepala, namun agak miring dan seolah mendekatkan telinganya ke televise.

Ada anak lain yang saat terjadi hal yang sama, dia amati televise dengan lekat, namun bukan itu saja, tangannya menyentuh salah satu bagian televisinya. Atau langsung menirukan adegan yang ada. Atau melakukan gerakan tertentu seolah menjadi simbol akan apa yang ditontonnya.

Itu mewakili preferensi seorang anak, dengan apa yang dilakukan. Seorang anak memiliki indera yang lebih sering digunakan dalam melakukan akses dunia luar (informasi).

Ada yang menggunakan penglihatan (visual), ada yang dengan pendengaran (auditori) dan ada yang dengan merasakan (kinestetik).

Informasi yang masuk akan lebih mudah diterima jika menggunakan indera yang paling cocok tersebut bagi anak. Termasuk saat kita kita berkomunikasi dan memberikan arahan.

Mengetahui dan memahami Reperensi System untuk anak kita, akan sangat mempengaruhi dan mempermudah teknik kita dalam berkomunikasi dengan anak.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun