Cerita ini berdasarkan kisah nyata yang pernah saya alami. Sehari hari saya bekerja di toko membuka usaha pemasangan dan service cctv dengan nama CCTV Mataram di mataram, lombok.
Smartphone adalah konsumsi sehari hari saya, karena banyak prospek costumer dan order saya layani via telephone dan terutama whatsapp karena sangat membantu menjelaskan produk kepada costumer disertai pesan dan foto atau gambar.
Siang itu posisi saya sedang berada di pujut, lombok tengah. Sedang mengerjakan pemasangan cctv bersama seorang staff di sebuah toko pengisian pulsa. Tak hanya mengerjakan instalasi, sesekali saya juga mengambil dokumentasi foto dan video sebagai portofolio. Untuk kemudian saya upload di instagram, facebook dan status whatsapp
Gak lama setelah diupload, terdengar suara nada dering notifikasi pesan whatsapp. Saya pun langsung membukanya. Dugaan saya paling ini hanyalah pesan dari postingan temen temen di grup alumni atau info kajian.
Ternyata bukan.
Saya mendapat pesan whatsapp dari ibu Tari, owner sebuah resto dan cafe terkenal di kawasan wisata senggigi, lombok barat namanya Lombok Box. Isi pesannya seperti ini :
Ibu Tari : "Kemana saja? bisa bantu hubungkan CCTV ke HP gak? ke mas blablabla di WA udah 3 bulan gak pernah datang dia."
"Kebetulan sekarang saya lagi ada kerjaan di lombok tengah bu, bisa saya bantu besok ya? Begitu jawaban saya.
Langsung saja si ibu Tari menjawab "Siap."
Esok harinya, selepas sholat maghrib saya menepati janji untuk datang. Malam itu saya sengaja datang lebih awal supaya bisa cepet ketemu dan menyelesaikan pekerjaan. Karena semakin malam resto dan cafe semakin ramai. Kalau sudah ramai si ibu turun tangan ke dapur membantu anak buahnya.
Benar saja, saya terlambat. Malam itu malam minggu. Selepas maghrib resto dan cafe sudah ramai, tak hanya wisatawan lokal, banyak juga pelancong dari luar negeri yang menikmati santap malam atau sekedar nongkrong sambil minum kopi.
Lombok box cafe and resto menyajikan suasana yang benar benar berbeda. Bangunannya dibuat dari box container yang disusun sedemikian rupa. Banyak pilihan tempat duduk bisa indoor atau outdoor di lantai dua. Sinyal wifi pun kencang. Tak hanya menyediakan makanan khas Indonesia, di sini juga menyediakan aneka masakan China, berbagai macam kopi, aneka kue hingga pizza. Lengkap deh pokoknya.Buat kamu yang lelah seharian berlibur di lombok bisa santai sejenak di salon & spa lantai dua. Ada juga toko oleh oleh mutiara khas lombok di lantai satu.
Setelah lama menunggu di ruangan manajemen, akhirnya ibu tari datang menghampiri saya. Karena merasa bersalah telah membuat saya menunggu lama, Ibu tari pun menjamu saya untuk makan malam. Hmm beneran enak. Alhamdulillah
Selesai menyantap hidangan kemudian saya segera menyelesaikan pekerjaan untuk mengconnect kan cctv agar bisa dipantau via smartphone. Tak kurang saya hanya butuh waktu 5 menit untuk menyelesaikannya.
Ibu tari pun kaget melihat saya.
Ibu Tari : "Wow, segampang itu ya cara settingnya ke HP. Emang kalo sama ahlinya cepet beres."
Saya : "Emang gampang kok bu, ini kan cctv dibuat untuk memudahkan bukan menyulitkan hehehe."
Ibu Tari :"Yaudah kalo gitu besok kamu pasang tambahan kamera ya di rumah ibu. Lebih jelasnya besok ngomong sama bapak."
Saya : "Oke siap bu."
Ibu Tari : "Jadi berapa ini Mas Heri untuk service cctv nya?"
Saya : "Gak usah bu." Saya cuma bantu aja, cuma gampang ini kerjaannya. Lagian tadi kan udah dikasi makan malam."
Ibu Tari : "Ah kamu jangan gitu. Ini ambil !"
Karena dipaksa saya pun menerima dengan senang hati. Alhamdulillah kerjaan selesai, perut kenyang dan dapat tambahan juga. Saya juga gak nyangka, karena tadinya hanya niat mau nolongin aja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H