Sementara di dalam negeri sendiri,
kita sedang terpasung
oleh “proses blantikan” para politisi di DPR
yang menghasilkan bermacam UU yang menjerat bangsa sendiri.
Inilah kompleksitas ancaman sekarang ini,
bahwa musuh tidak saja datang dari luar
tapi juga dari liang-liang gelap bangsa kita sendiri.
Akhir tahun 2015 ini, Seorang sahabat (Letkol (P) Salim, penulis buku Best Seller Dzikir Daud mengirimi saya epilog bukunya yang keempat yang diberinya judul: BLUE PRINT INDONESIA MARITIM 2035. di tahun 2015 ini, katanya dalam pengantar emailnya kembali kita dikejutkan oleh kisah para penjarah aset bangsa melalui terbongkarnya skandal “Papa Minta Saham” yang dilakukan oleh Ketua DPR RI, Setya Novanto setelah sebelumnya mantan bendahara Golkar ini melakukan tindakan yang merendahkan martabat bangsa dengan “sowan” ke Donald Trump, sang capres Amerika yang terkenal rasis dengan mengabaikan etika dan kepatutan status dirinya sebagai wakil rakyat. Berikut Petilan epilognya: