Mohon tunggu...
Herini Ridianah
Herini Ridianah Mohon Tunggu... Guru - write with flavour

pemerhati sosial dan pendidikan, guru les MIPA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seharusnya

20 April 2024   05:20 Diperbarui: 20 April 2024   05:21 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.infaqdakwahcenter.com/

Selepas Ramadhan...

Seharusnya bangun malam sudah tak susah

Seharusnya saum sunnah senin-kamis terasa ringan

Seharusnya tilawah sehari sejuz jadi kebutuhan

Seharusnya lisan terjaga takut hari tercoreng dosa

Seharusnya sedekah terasa mudah

Seharusnya mengkaji islam jadi agenda rutinnya

Tapi nyatanya semua yang seharusnya tak berjalan semestinya

Saat ramadhan pergi berganti syawal

Seolah kembali mode normal

Tempaan di bulan suci nyaris gagal

Ibadah tegak sekedar gugur kewajiban

Shalat, menutup aurat asal-asalan

Oh sayang sungguh sayang

Kemanakah pergi buah takwa pohon puasa ?

Pengendali nafsu peredam cinta dunia

Wahai Rabb yang Maha Kuasa

Ampuni kami yang masih lemah iman tak berdaya

Sering lalai tak kunjung bersegera

Menyiapkan bekal akhirat masih ditunda tunda

Terombang ambing dalam cinta dunia

Meski tau hidup di bumi hanya sementara

Bimbing kami ya Rabb agar berjalan di bumi dengan tertata

Hingga kelak kembali padaMu dengan sukacita

Mendapat ridhoMu hingga layak mendapatkan surga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun