Mohon tunggu...
Herini Ridianah
Herini Ridianah Mohon Tunggu... Guru - write with flavour

pemerhati sosial dan pendidikan, guru les MIPA

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kebijakan Timpang di Pulau Rempang

12 Oktober 2023   00:57 Diperbarui: 12 Oktober 2023   01:02 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wahai kakek, tulang ini memang busuk. Tapi lihatlah intinya, bahwa sesungguhnya, setinggi apa pun kekuasaan seseorang, dan sehebat apa pun dirinya, suatu saat pasti akan mati dan menjadi tulang seperti ini. Selain itu, garis lurus yang dilukiskan oleh Khalifah Umar ini memiliki makna yang tegas. Intinya, sebagai seorang pemimpin, saya harus berlaku lurus dan adil serta tidak semena-mena pada kelompok lain. Jika saya melanggar dan tidak lurus, maka Umar yang akan meluruskannya dengan pedangnya," jelas Amru bin Ash.

Pemimpin adil, melindungi dan melayani rakyat sebagaimana dicontohkan Khalifah Umar bin Khattab inilah yang dirindukan umat. Bukan hanya warga Rempang, tapi seluruh umat di dunia. Pemimpin yang demikian hanya terwujud bila dalam dirinya tertanam ketakwaan dan rasa takut akan pertanggungjawabannya di hadapan Sang Pemilik langit dan bumi. Pemimpin yang demikian hanya terwujud bila sistem yang diterapkan adalah sistem Islam. Masalah agraria di tanah Rempang hanya salahsatu potret ketidakadilan yang terpampang. Dari paparan di atas, jelaslah bahwa hanya penerapan islam lah yang memiliki konsep solusi terang benderang.  Mencegah berbagai ketimpangan kebijakan dan mewujudkan keadilan. InsyaAllah. Wallahu a'lam bish showab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun