Sebenarnya kasus KDRT sangat mudah diselesaikan jika diterapkan sistem kehidupan yang benar, yakni islam. Hal ini terlihat dari konsep-konsep praktis yang bisa diterapkan dalam lingkup keluarga, masyarakat dan negara.
Laki-laki dan perempuan dalam pandangan islam memiliki kedudukan yang sama sebagai hamba Allah. Mereka memiliki kewajiban yang sama sebagai hamba Allah, seperti melaksanakan aktivitas dakwah. Namun, adakalanya syariat islam dibebankan berbeda kepada laki-laki dan perempuan.Â
Semisal bekerja, pemberian mahar, sebagai qawwam (pemimpin) keluarga adalah kewajiban yang dibebankan kepada laki-laki. Sedangkan perempuan memiliki kewajiban sebagai umm wa rabatul bait, mendidik anak-anaknya, mengurus rumah tangga. Tidak ada konsep kesetaraan gender dalam islam.
Islam menetapkan kehidupan rumah tangga adalah kehidupan persahabatan. Seorang suami diperintahkan bergaul dengan makruf (baik) dengan istrinya. Kepemimpinan dalam rumah tangga berada di tangan suami. Islam memerintahkan para suami menggunakan berbagai sarana yang bisa mengurangi sikap keras istrinya karena nusyuz mereka. Jika tetap terjadi perselisihan yang tidak mungkin diselesaikan, islam memberi solusi perceraian.
 Penerapan hukum islam dalam keluarga juga butuh kontrol masyarakat dan peran negara. Peran masyarakat terwujud dengan mendakwahkan islam kepada keluarga-keluarga muslim sehingga menjalankan aturan tersebut. Semisal terjadi pertengkaran suami istri, masyarakat bisa menasehati mereka agar menjadikan islam sebagai acuan menyelesaikan problem rumah tangga.
Adapun negara dalam pandangan islam berperan menjadi garda terdepan dalam  menerapkan seperangkat aturan islam, termasuk aturan keluarga sehingga tercipta lingkungan yang sangat kondusif terwujudnya keluarga-keluarga muslim taat syariat. Jika terjadi pelanggaran seperti tindakan kekerasan suami yang mengancam keselamatan bahkan nyawa, negara berkewajiban memberikan sanksi tegas bagi pelaku .Â
Efek hukuman ini adalah jawabir (penebus) dan zawajir (pencegah). Negara juga wajib mewujudkan perekonomian yang menjamin kesejahteraan keluarga, seperti menciptakan lapangan pekerjaan hingga tidak ada satupun laki-laki yang tidak bekerja.
Selain itu, negara juga wajib menjamin kebutuhan publik seperti Pendidikan, kesehatan, dan keamanan secara mutlak sehingga semua masyarakat dapat menjangkau layanan tersebut  secara gratis dan berkualitas.
Demikianlah islam memberi solusi atas persoalan KDRT. Sudah seharusnya negeri ini  menjadikan islam sebagai satu-satunya solusi dalam seluruh masalah umat bukan  kesetaraan gender atau pun lainnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI