Justru yang muncul adalah generasi materialistis dan menghamba pada dunia. Maka, jelas tidak tepat menjadikan sistem pendidikan barat yang berpijak pada sekulerisme menjadi acuan bagi sistem pendidikan di Indonesia.
Bila diamati secara lebih jeli dan teliti, penyebab utama kegagalan pendidikan ini adalah sekulerisasi dengan Ideologi Kapitalisme sebagai driver nya. Di sekolah,agama diajarkan tapi tidak untuk dipraktikkan, sekadar untuk diketahui. Sekulerisasi pendidikan telah menjadikan anak-anak didik sebagai hamba-hamba dunia, lepas dari pemahaman agama.
Kurikulum yang dibuat tampak jelas tidak menyiapkan pribadi takwa tapi sekedar memproduksi tenaga kerja. Akibatnya, sudah bisa diduga, mereka pandai dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi jiwanya kosong. Dan yang lebih buruk lagi, islam malah dianggap sebagai penghalang kemajuan.
Solusi TuntasÂ
Sekali lagi, apa yang terjadi pada dunia pendidikan Indonesia, juga terjadi pada dunia islam lainnya. Bahkan, kerusakan moral generasi juga terjadi di dunia Barat yang mengklaim dirinya berpendidikan maju. Namun demikian, ada satu kesamaan akar masalah, yaitu diterapkannya sistem pendidikan sekuler. Maka, solusi tuntas dan hakiki untuk masalah pendidikan Indonesia dan dunia adalah kembali pada konsep pendidikan dari Allah SWT, yaitu konsep sistem pendidikan islam.
Tentu saja, sistem pendidikan islam yang dimaksud tidak bermakna sempit sebatas pendidikan di pesantren yang ada saat ini. Seolah output yang dihasilkan hanya mumpuni dalam ilmu agama, namun gagap terhadap perkembangan ilmu politik, sosial, ekonomi, teknologi, yang berkontribusi langsung terhadap kemajuan bangsa.
Penerapan sistem pendidikan islam haruslah terintegrasi dengan penerapan sistem islam lainnya di semua aspek kehidupan. Karena islam memiliki seperangkat aturan yang lengkap tentang ipoleksosbudhankam yang akan membawa negeri pada kegemilangan peradaban. Sejarah pernah mencatat dengan tinta emasnya, output dari peradaban islam adalah generasi para penghafal qur'an yang sekaligus menjadi para ilmuwan islam yang jejak karyanya menyinari hingga ke barat.
Sebut saja, Ibnu Sina di bidang kedokteran, Al Khawarizmi, Al Farabi, Ibnu Batutah, dll. Selain itu, output peradaban islam lainnya adalah lahirnya sosok-sosok negarawan yang sholeh dan mampu membawa kesejahteraan bagi rakyatnya, seperti Khulafaur Rasyidin, Khalifah Umar bin Abdul Azis, Khalifah Harun Ar-Rasyid, dll. Tidakkah kita rindu dengan semua itu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H