Mohon tunggu...
Herini Ridianah
Herini Ridianah Mohon Tunggu... Guru - write with flavour

pemerhati sosial dan pendidikan, guru les MIPA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | "Ketika..."

1 Februari 2018   23:17 Diperbarui: 2 Februari 2018   08:48 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika di negeri anta  berantah menggunung masalah

Ternyata disana nasehat berbuah amarah

Ketika kekayaan negeri  dirampas tangan serakah

 Ternyata disana menjarah tak dianggap menjajah

Ketika korupsi lazim dilakukan berjamaah

Ternyata disana hukum tumpul ke atas, tajam ke bawah

Ketika keadilan menjadi barang mewah

Ternyata disana kebenaran dipaksa kalah

Ketika rakyat menjerit terluka parah

Ternyata disana penguasa tak pedulikan amanah

Ketika kemaksiatan dianggap lumrah

Ternyata disana agama tak lagi jadi standar benar salah

Ketika penyakit sosial mewabah

Ternyata disana lebih banyak orang terjebak perilaku sampah

Ketika tak ada yang mau menanggung salah

Saat itulah negeri anta berantah benar benar hilang dalam sejarah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun