Mohon tunggu...
Herini Ridianah
Herini Ridianah Mohon Tunggu... Guru - write with flavour

pemerhati sosial dan pendidikan, guru les MIPA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masyarakat Sakit, Buah Sistem Sekuler

31 Januari 2018   23:34 Diperbarui: 2 Februari 2018   08:52 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak dapat dipungkiri, secara material negara-negara Barat adalah negara-negara maju. Namun, juga tak dapat dipungkiri, masyarakat di negara-negara barat itu adalah masyarakat yang sakit secara psikologis maupun sosial. Bahkan dapat dikatakan, semua ragam penyakit psikologis dan sosial diidap mayoritas masyarakat Barat. Kriminalitas, seks bebas dan liar, tindakan bunuh diri, kekerasan dalam rumah tangga, alkohol dan narkoba hingga stress dan depresi adalah ragam penyakit akut yang telah lama diderita masyarakat Barat. Maka, sungguh tak layak negeri muslim terbesar ini menjadikan Barat sebagai kiblat peradaban.

 Kualitas Interaksi Sosial dalam Masyarakat Islam

Jika Amerika dan negeri barat lainnya menghabiskan ratusan juta dolar untuk penelitian dalam mengatasi problem sosial di masyarakatnya, maka dengan bahasa elegan Sayyid Quthb berujar, "Islam melenyapkan kebiasaan yang telah mengakar di masyarakat jahiliyah hanya dengan beberapa lembar ayat Al-Qur'an." Subhanallah.

Masyarakat Madinah adalah model terbaik dari masyarakat sehat dan berperadaban luhur. Islam, sejak kelahirannya di jazirah Arab, telah menorehkan prestasi yang luar biasa dalam membawa masyarakatnya pada keluhuran martabat. Mengenai keutamaan Madinah, Rasul SAW bersabda: "Madinah itu seperti tungku (tukang besi) yang bisa membersihkan debu-debu yang kotor dan membuat cemerlang kebaikan-kebaikannnya."(HR.Al-Bukhari)

Islam adalah penyembuh satu-satunya bagi masyarakat sakit, karena islam punya solusi yang mengakar dan menyeluruh untuk menciptakan masyarakat sehat lahir bathin. Akidah dan hukum-hukum islam telah menjaga 8 hal yang ada dalam masyarakat, yakni: (1) memelihara agama; (2) memelihara jiwa; (3) memelihara akal; (4) memelihara keturunan; (5) memelihara harta benda; (6) memelihara kehormatan; (7) memelihara keamanan; (8) memelihara negara.

Banyak intelektual barat yang secara objektif mengakui kegemilangan sistem pemerintahan islam (Khilafah). Salahsatunya pernyataan Will Durrant dalam The Story of Civilization, yakni: "Para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan usaha keras mereka. Para Khalifah telah mempersiapkan berbagai kesempatan bagi siapapun yang memerlukannya dan meratakan kesejahteraan selama berabad-abad dalam luasan wilayah yang belum pernah tercatatkan lagi fenomena seperti itu setelah mereka."  

            Ironinya, di negeri mayoritas muslim, Khilafah sebagai ajaran islam yang mulia justru mengalami monsterisasi. Umat muslim dibuat tabu untuk membicarakannnya apalagi memperjuangkannya. Padahal, sebagaimana ikan habitatnya di air, fitrahnya umat islam hanya bisa hidup sehat dalam habitat aturan islam.

Peran Muslimah

            Sebagai anggota masyarakat, perempuan berada di pusat perang budaya di banyak negara Muslim sekarang ini. Mereka dipandang sebagai "pengemban budaya", pengelola tradisi dan nilai-nilai keluarga, serta benteng terakhir melawan arus budaya Barat. Berbeda dengan Barat, Islam menjaga kehormatan kaum perempuan dengan hukum-hukumnya yang mulia. Perempuan diminta menutup aurat dan berhijab dan berbagai hukum lainnya yang sangat melindungi perempuan.

Masyarakat yang sehat bisa dicapai jika kaum Muslimah sadar akan posisi strategisnya sebagai pendidik generasi pejuang yang akan memperbaiki kondisi masyarakat. Setiap muslimah pun dituntut untuk memiliki kesadaran  menunaikan kewajibannya amar ma'ruf nahi munkar di tengah masyarakat. Kesempurnaan peran yang digariskan islam kepada perempuan justru menjadikan perempuan sebagai penguat peradaban dan penentu sehatnya sebuat masyarakat. Wahai muslimah, Bring Back Islam!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun