Dalam kehidupan sehari - hari, saya melihat beberapa perokok itu didominasi oleh kaum muda yang masih produktif, seperti para pelajar dan orang dewasa, dan mayoritas dari mereka itu adalah berasal dari kalangan yang tidak mampu secara ekonomi. Kadangkala saya masih penasaran bagaimana mereka membeli rokok, sedangkan untuk makan dan minum saja mereka kadang - kadang kesusahan. Padahal kalau dipikir secara logika, kalau mereka mempunyai uang lebih baik disimpan untuk beli makan dan minum.
Kadangkala perokok lebih pandai dalam mengatur sistem keuangan mereka dalam membeli rokok. Sekilas nampak bahwa tak ada uang untuk membeli rokok, tapi kenyataannya mereka bisa saja beli rokok daripada untuk beli makan dan minum. Dan utang yang paling terbesar di warung adalah utang rokok, yang mana hampir dari 1/2 gaji para pekerja hanya habis untuk bayar utang rokok mereka di warung.
Bayangkan saja, kalau Anda sudah kecanduan dalam merokok, pasti tidak enak rasanya atau ada sesuatu yang kurang dalam diri Anda kalau tak merokok. Dengan tidak merokok dalam sejam saja pasti kepala menjadi pusing dan sakau, pikiran melayang - layang entah kemana, konsentrasi menjadi hilang atau tidak terpusat, perkataan kadangkala ngelantur dan tidak semangat dalam bekerja.
Ada satu zat atau senyawa yang digunakan dalam membuat atau meracik sebuah rokok yang bersifaf adiktif yaitu Nikotin (C10H14N2). Bahan kimia inilah yang membuat para perokok untuk ketagihan dalam mengisap sebuah batang rokok. Secara kimia, bahan ini sangat kuat efeknya dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia.
Nikotin ini salah satu dari zat kimia yang terkandung dalam rokok yang menyebabkan kesehatan manusia bisa terganggu akibat merokok. Masih ada beberapa jenis senyawa beracun lainnya yang juga meracuni tubuh manusia dan mempunyai efek yang sangat berbahaya pula. Bukan cuma nikotin saja, tapi masih banyak lagi yang sifatnya merugikan bagi tubuh manusia, dan ketika rokoknya sudah dibakar akan menghasilkan pula ribuan zat beracun yang baru.
Melihat secara kasat mata, merokok cuma mengisap dan mengeluarkan asapnya keluar. Apa manfaat dari semuanya itu? Tentunya tidak ada kan, yang ada cuma sakit yang akan diderita seumur hidup, bahkan bisa meninggal dunia. Kerugian yang lainnya adalah dari segi finansial seseorang, dengan membeli rokok berarti kita menghabiskan dana separuh dari gaji yang diperoleh setiap bulannya. Semakin mahal dan bermerek rokoknya, semakin besar pula dana kita yang terkuras akibat merokok. Trus bagaimana yang tidak bekerja, bagaimana caranya membeli rokok, tapi mereka masih bisa saja merokok???
Dan yang paling buruknya lagi adalah orang yang tidak merokok (perokok pasif) pasti akan terkena dampak dari orang yang merokok (perokok aktif). Ketika berada dalam keramaian dan ada yang merokok, pasti para perokok pasif ini akan merasakan dampak negatif dari asap rokok yang dihirup dari sekitarnya. Tapi semua perokok yang aktif tidak menyadari hal ini, pokoknya hantam saja dimanapun mereka berada.
Merokok itu enak diawal dan menderita diakhir. Hak setiap orang yang sudah dewasa untuk merokok dan tidak ada penghakiman buat mereka yang merokok, tapi sebelum merokok ingat dulu apa konsekuensinya dari sisi kesehatan kita sebagai manusia. Jangan sampai sudah menjadi perokok berat baru sadarnya ketika sudah divonis oleh dokter menderita sakit kanker stadium 4. Ini kan sudah terlambat untuk mencegahnya, sakit dulu baru mau sadar untuk berhenti merokok.
Walaupun iklan rokok yang ada di setiap bungkus rokok yang berbunyi demikian "Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin", dan disertai pula dengan gambar peringatan kesehatan di kemasan rokok, tapi tidak menyulutkan niat para perokok untuk berhenti tetapi semakin membelinya.
Paling tidak untuk saat ini, bagi yang merokok, munkin lebih etis dan memikirkan orang banyak dari sisi kesehatan, lebih baik merokok di tempat yang khusus, jauh dari para balita & anak - anak serta tidak berada di dalam ruangan yang tertutup. Kebanyakan masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran kota masih merokok dalam rumah, entah itu penghuni rumah atau pengunjung alias tamu. Munkin upaya ini bisa membantu untuk tidak menulari para perokok pasif , khususnya para balita dan anak - anak, sehingga dapat hidup sehat dan bebas dari asap rokok.
Dan bagi yang sedang mencoba untuk merokok, munkin pikir - pikir baik dahulu teristimewa para pelajar. Uang yang digunakan untuk beli rokok itu sangat memeras keringat orangtua kalian untuk mendapatkannya, tapi kalian hanya membuangnya tanpa tujuan yang tidak jelas. Kalau masih bisa berhenti, berusahalah untuk berhenti. Bagi perokok berat yang mau berhenti, masih ada jalan untuk bisa berhenti dari kebiasaan merokok. Walaupun awalnya susah sekali untuk berhenti, tetapi kalau ada niat pasti akan berhasil juga untuk merasakan umur yang panjang agar dapat melihat anak dan cucunya di kemudian hari.