Mohon tunggu...
Heri Bertus A Toupa
Heri Bertus A Toupa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bijak dalam Berpikir dan Sopan dalam Perkataan

Gemar travelling dan membaca - Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pencuri adalah Hama Terbesar dalam Bertani

29 April 2021   03:30 Diperbarui: 29 April 2021   03:35 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani durian memasang pocong buatan dan dupa untuk menakuti pencuri (source: mediatani.co)

Hama Petani


Seluruh petani di Indonesia pasti mempunyai masalah yang sama dalam memberantas segala jenis hama yang mengganggu tananam mereka. Segala bentuk rumput dan segala jenis hewan kecil atau besar yang bersifat merusak tanaman adalah tentunya hama bagi para petani. Hama - hama ini, kalau tidak diberantas dapat membunuh serta menurunkan kualitas produk dari suatu tanaman.

Dalam merawat suatu tanaman yang dimiliki di kebun, di sawah atau dimana saja, tidak cukup saja dengan memupuk, menyiangi dan menyiramnya, tetapi memberantas dan melindungi tanaman dari hama adalah satu faktor yang paling penting dalam merawat tanaman sehingga menghasilkan suatu hasil panen yang bagus dan melimpah. Hama dapat mematikan tanaman ketika tidak diperhatikan, serta dapat menggangu pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Biasanya, hama dapat membunuh suatu tanaman itu secara lansung dan tidak lansung juga, sehingga hama yang hinggap pada tanaman pasti akan menghambat pertumbuhan tanaman dan akhirnya mati dalam waktu tertentu.

Tanaman berupa sayuran, buah - buahan dan padi adalah sasaran empuk buat hama. Kadangkala, para petani rugi besar akibat dari ganasnya hama yang menyerang tanaman mereka, sehingga penghasilan mereka berkurang, bahkan tak ada sama sekalipun. Yang paling parahnya lagi, ganasnya suatu hama dapat menyebabkan gagal panen, sehingga para petani kadang tertimpa bencana kelaparan. Contohnya, petani yang menggarap sawah. Biasanya sawah yang luasnya 1 hektar biasanya menghasilkan gabah sekitar 5,7 ton per panen, akan tetapi ketika padi diserang oleh hama wereng cokelat dalam masa pertumbuhannya, para petani terancam gagal panen dan merugi akibat serangan hama yang mengganas.

Tidak cuma buat para petani padi, tapi petani sayuran & buah - buahan juga merasakan gagal panen akibat serangan segala jenis hama dan hasil panen yang membusuk serta tidak layak untuk dijual di pasaran. Biasanya kalau sudah gagal panen, para petani cuma bisa meratapi nasib mereka sambil bersedih dan menangis membayangkan akan mendapatkan hasil panen yang bagus dan untung, tetapi harus mengeluarkan air mata karena telah merugi dan banyaknya pengorbanan yang telah dicurahkan baik berupa tenaga, waktu dan modal.

Anda bisa bayangkan, dalam masa pertumbuhan suatu tanaman atau yang sudah di depan mata untuk dipanen, dipetik, dipotong, dijolok dan diangkut, tiba -tiba hancur total alias gagal panen karena hama yang menyerang dan mematikan seluruh tanaman. Siapa yang tidak bersedih tentunya, ibarat rumah yang baru saja dibangun, tiba - tiba datang sebuah angin beliung merobohkan  dan meratakan bangunan rumah serata dengan tanah.

Alhasil, kita cuma bisa diam sejenak dan merenung apa yang telah terjadi di depan mata. Kita tak bisa membalikkan keadaan menjadi semula lagi, sehingga harus menerimanya dengan ikhlas dan lapang dada.

Dalam dunia pertanian, dalam memberantas suatu hama, para petani menggunakan pestisida, fungisida dan insectisida dan lain - lain, yang bentuknya berupa zat cairan atau padat. Pada dasarnya, seluruh jenis zat ini bersifat racun dan mematikan bagi hama, hewan dan terlebih terhadap manusia, karena dibuat dari zat kimia yang mengandung racun. Karena sifatnya dapat mematikan, maka penggunaannya harus benar - benar sesuai dengan petunjuk dan aturan dari produknya, dan memakai alat safety ketika menggunakannya serta yang paling penting adalah menyimpannya di tempat yang sangat aman dan jauh dari anak - anak.

Karena kalau tidak disimpan secara benar, segala jenis zat beracun ini dapat digunakan oleh manusia untuk bunuh diri dengan meminum racun rumput untuk mengakhiri hidupnya. Apalagi bagi anak - anak muda khususnya yang sedang putus cinta, galau, hampa dan deppresi selalu mencoba bunuh diri dengan ketiga macam zat ini. Jadi perlu diperhatikan buat orangtua untuk menyimpan dengan benar apabila mempunyai racun rumput agar terhindar dari segala macam marabahaya dan percobaan bunuh diri.

Hama Manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun