Mohon tunggu...
Heri Bertus A Toupa
Heri Bertus A Toupa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bijak dalam Berpikir dan Sopan dalam Perkataan

Gemar travelling dan membaca - Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama FEATURED

Belilah HP yang Sesuai dengan Fungsi dan Budget Anda di Kantong

24 April 2021   03:38 Diperbarui: 16 November 2021   06:16 2024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The small illustration of buying a smart phone at the store (source: priceprice.com).

"Ada yang saya bisa bantu pak", tegur salah seorang penjaga toko HP. Uhmmmm...iya dek, saya mau cari sebuah handphone yang harganya relatif murah tapi kualitasnya okay.

Ohhhh, ada pak. Di sini kami menawarkan banyak jenis HP dengan berbagai fitur dan kecanggihan yang ada dan harganya sesuai juga dengan kondisi kantong bapak, pelayan tokonya sambil tersenyum menjelaskan segala bentuk HP yang di pajang didalam lemari dan diatas meja dan berpikir semoga handphone yang mahal yang akan dibelinya.

Setelah saya melihat dan memegang langsung handphone-nya serta mendapatkan penjelasan yang lebih rinci lagi dari pelayan tokonya, akhirnya saya memutuskan untuk membeli sebuah handphone yang sesuai dengan isi kantong saya, dan kecanggihan segala fitur yang dimiliki sangatlah bagus  untuk dimiliki. 

Saya membeli sebuah HP yang berbasis Android yang mereknya cukup terkenal juga untuk masyarakat di Indonesia dengan harga yang lumayan terjangkau (tidak mahal amat dan tidak murah banget), serta memilik kecepatan & spesifikasi yang baik pula, cocok untuk membuat video dan hasil gambarnya sangat bagus dan tajam terlihat dari besar megapixel-nya pada kameranya. 

Selain itu, ruang tempat peyimpanan datanya baik internal & eksternal yang lumayan besar pula, sehingga bisa menampung sejumlah video dan foto dalam jumlah yang besar pula.

Memang sebelum saya pergi ke toko untuk membeli HP, saya mencari info terlebih dahulu tentang jenis HP apa yang saya akan beli berdasarkan kondisi keuangan dan fungsinya. Saya melakukan proses searching mulai dari menonton videonya di Youtube dan melihat lebih jauh lagi tentang segala fiturnya dengan masuk ke dalam website. 

The small illustration of buying a smart phone at the store (source: priceprice.com).
The small illustration of buying a smart phone at the store (source: priceprice.com).
Jadi saya bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat, sehingga saya dapat membuat sebuah perbandingan (comparison) dari segala HP yang berbeda merek. Bisa jadi saja, saya yang mempunyai info yang lebih akurat dan jelas, dibandingkan dengan penjelasan dari pelayan tokonya sendiri yang jauh lebih mengutamakan segi marketingnya.

Saya rasa bahwa salah satu barang yang paling berharga sekarang ini buat kita sebagai manusia adalah memiliki sebuah handphone. Pada dasarnya, dengan kehadiran alat komunikasi yang serba canggih dan ter-update setiap saat ini sangat membantu segala kegiatan umat manusia yang ada di bumi ini. 

Orang-orang sudah tidak bergantungan lagi pada telepon rumah milik tetangga atau pergi ke wartel (warung telekomunikasi) untuk menelepon sanak saudara di kampung. 

Masih teringat di era 90-an sampai 2000-an ke atas, para pengguna jasa wartel sangatlah booming dan di setiap lorong ada saja yang membuka usaha ini, karena pada saat itu kemunculan sebuah telepon genggam belum se-booming seperti saat ini. 

Saya sendiri pribadi selalu pergi ke wartel untuk menelepon orang tua di kampung ketika masih kuliah di Makassar sekitar tahun 2003 - 2007, ketika uang bulanan sudah mulai menipis..hehehe!!! 

Ada suatu pemandangan yang asyik dan lucu waktu itu. Saya melihat banyak anak muda yang lagi antre di wartel ketika malam minggu untuk berpacaran atau PDKT alias pendekatan melalui telepon di wartel, jadi saya tidak ke wartel kalau hari Sabtu malam cuma menonton orang yang lagi pacaran saja ...hehehe!!!

Saat ini, kita tinggal memencet tombol untuk menelepon atau mengirim pesan lewat WhatsApp (WA) untuk melakukan suatu komunikasi sambil melakukan kegiatan apa saja, jadi tidak usah lagi pergi ke wartel untuk memencet nomor telepon rumah. 

Dunia sekarang semakin sempit dengan kehadiran teknologi yang semakin canggih, teristimewa dalam dunia telekomunikasi saat ini. Semua orang sudah mempunyai sebuah handphone masing-masing, entah itu yang masih anak-anak sampai yang sudah tua, tidak lengkap rasanya kalau tidak memiliki sebuah telepon genggam pada saat ini. 

Setiap saat, segala lapisan masyarakat berlomba - lomba membeli sebuah handphone ketika ada sebuah seri yang baru atau produk yang baru saja launching, bahkan sudah wajar saat ini kalau kita melihat di sekeliling kita ada orang yang sudah memiliki HP yang lebih dari 1, karena saking berat dan banyaknya jadi harus di taruh dalam sebuah tas kecil untuk menyimpannya. 

Memiliki sebuah handphone yang bermerek dan harganya yang sangat mahal bisa saja memperlihatkan status seseorang dalam pergaulan sehari-hari dengan selalu berganti HP dengan merek yang berbeda-beda pula begitu ada seri atau produk yang terbaru lagi. 

Tapi sedikit harap-harap cemas juga. Jadi kalau hilang jangan sampai menangis dan sedih, apalagi kalau dicuri atau dijambret di jalanan. 

Saya dapat berasumsi bahwa semakin mahal dan canggih sebuah handphone yang kita miliki sekarang, itu semakin rentan terjadi tindak kriminal di sekitar kita, seperti: pencurian dan penjambretan. 

Saat ini, para pencuri dan penjambret sudah memilih-milih juga dalam melancarkan aksinya. Mereka juga telah memasang target untuk handphone yang bermerek dan mahal pula, agar nilai jualnya di pasar gelap masih bernilai walaupun tidak senilai dengan harga normalnya. 

Wah..wah..wah...sudah mencuri, pasang harga yang mahal lagi!!! Ini namanya sudah sungguh terlalu, menurut bung Rhoma Irama dalam sajaknya.

Tidak ada larangan untuk setiap orang untuk membeli sebuah telepon genggam yang mahal dan bermerek pula, itu adalah hak setiap orang. Hanya saja yang tidak wajar kalau pendapatan/penghasilan yang pas-pasan terus mau membeli HP yang harganya selangit dan beberapa kali lipat dari gaji yang dimiliki tanpa memperhitungkan mana kebutuhan yang paling mendesak. 

Selain itu, hanya karena alasan untuk bergaya dan mendapatkan pengakuan dari orang lain kalau barang yang dimiliki sungguh bermerek, sehingga hati dan pikiran bergejolak untuk segera mendapatkannya, kalau perlu uang untuk cicil rumah dikuras atau pinjam uang dari teman, bank dan pinjaman online.

Dari sudut pandang secara finansial, mungkin ada baiknya kita selektif betul dalam memilih HP yang akan dibeli. Tentunya berdasarkan dari isi kantong/penghasilan kita. Jangan sampai karena mau pamer barang-barang yang bermerek (branded), seolah-olah kita tidak memikirkan segala keperluan lainnya yang sangat menjadi prioritas dalam hidup. 

Sebagai contoh untuk sebuah ilustrasi yang akan menjadi bahan permenungan, mau beli telepon genggam yang harganya 7 jutaan atau mungkin lebih. Sementara penghasilan sekitar 4 juta per bulannya, mentok-mentoklah bisa ditabung sekitar 1,5--2 juta per bulannya setelah dipotong dengan segala pengeluaran dan biaya hidup,  itu pun kalau gaya hidup sudah hemat dan tidak boros dalam berbelanja.

Dari ilustrasi ini dapat menjelaskan bahwa pendapatan sebulannya tidak sebanding dengan apa yang kita inginkan, sehingga menimbulkan minus yang sangat banyak. Ibarat sebuah pepatah "besar pasak daripada tiang". 

Artinya bahwa kita menginginkan sebuah barang yang mahal, akan tetapi pendapatan kita yang jauh lebih kecil daripada harga barang tersebut. Kalau dipikir secara logika bahwa apa gunanya mengeluarkan sejumlah dana yang besar untuk membeli sebuah handphone yang mahal? 

Padahal masih ada merek yang lain yang harganya terjangkau, fitur-fiturnya juga yang sangat canggih dan tidak jauh beda juga dengan merek handphone yang mahal dan tentunya sesuai dengan dana yang ada dalam dompet kita untuk membelinya.

Sebelum memutuskan untuk memilih sebuah HP yang akan dibeli, baiknya kita mempertimbangkannya dari segi ekonomi dan fungsinya. Jangan sampai beli HP yang mahal & bermerek hanya digunakan untuk bermedia sosial dan sebagai barang untuk dipamerkan saja. 

Selain fungsinya sebagai alat komunikasi yang paling utama, pikirkan apa fungsi selanjutnya kalau sudah mempunyai sebuah HP. 

Oleh karena itu, belilah sebuah alat komunikasi yang menurut Anda cocok dengan budget-nya dan fungsinya untuk dimiliki, karena semua merek handphone sekarang ini saya rasa sudah mempunyai kecanggihan & kehebatan yang sama walaupun ada perbedaan di setiap fitur yang dimilikinya. 

Sejauh handphone yang  Anda beli di toko bisa menelepon & menerima sebuah panggilan, mengirim pesan, memotret, membuat video dan bisa digunakan untuk membuka sosial media, itu adalah fungsi sebenarnya dari sebuah HP yang dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. 

Dari waktu ke waktu, anda akan melakukan hal yang sama dengan telpon genggam yang dimiliki, tidak ada perubahan pada fungsinya.

Semoga bermanfaat dan salam sehat selalu!!!

Somewhere on the Earth, 23 April 2021

Heri Toupa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun