Ada suatu pemandangan yang asyik dan lucu waktu itu. Saya melihat banyak anak muda yang lagi antre di wartel ketika malam minggu untuk berpacaran atau PDKT alias pendekatan melalui telepon di wartel, jadi saya tidak ke wartel kalau hari Sabtu malam cuma menonton orang yang lagi pacaran saja ...hehehe!!!
Saat ini, kita tinggal memencet tombol untuk menelepon atau mengirim pesan lewat WhatsApp (WA) untuk melakukan suatu komunikasi sambil melakukan kegiatan apa saja, jadi tidak usah lagi pergi ke wartel untuk memencet nomor telepon rumah.Â
Dunia sekarang semakin sempit dengan kehadiran teknologi yang semakin canggih, teristimewa dalam dunia telekomunikasi saat ini. Semua orang sudah mempunyai sebuah handphone masing-masing, entah itu yang masih anak-anak sampai yang sudah tua, tidak lengkap rasanya kalau tidak memiliki sebuah telepon genggam pada saat ini.Â
Setiap saat, segala lapisan masyarakat berlomba - lomba membeli sebuah handphone ketika ada sebuah seri yang baru atau produk yang baru saja launching, bahkan sudah wajar saat ini kalau kita melihat di sekeliling kita ada orang yang sudah memiliki HP yang lebih dari 1, karena saking berat dan banyaknya jadi harus di taruh dalam sebuah tas kecil untuk menyimpannya.Â
Memiliki sebuah handphone yang bermerek dan harganya yang sangat mahal bisa saja memperlihatkan status seseorang dalam pergaulan sehari-hari dengan selalu berganti HP dengan merek yang berbeda-beda pula begitu ada seri atau produk yang terbaru lagi.Â
Tapi sedikit harap-harap cemas juga. Jadi kalau hilang jangan sampai menangis dan sedih, apalagi kalau dicuri atau dijambret di jalanan.Â
Saya dapat berasumsi bahwa semakin mahal dan canggih sebuah handphone yang kita miliki sekarang, itu semakin rentan terjadi tindak kriminal di sekitar kita, seperti: pencurian dan penjambretan.Â
Saat ini, para pencuri dan penjambret sudah memilih-milih juga dalam melancarkan aksinya. Mereka juga telah memasang target untuk handphone yang bermerek dan mahal pula, agar nilai jualnya di pasar gelap masih bernilai walaupun tidak senilai dengan harga normalnya.Â
Wah..wah..wah...sudah mencuri, pasang harga yang mahal lagi!!! Ini namanya sudah sungguh terlalu, menurut bung Rhoma Irama dalam sajaknya.
Tidak ada larangan untuk setiap orang untuk membeli sebuah telepon genggam yang mahal dan bermerek pula, itu adalah hak setiap orang. Hanya saja yang tidak wajar kalau pendapatan/penghasilan yang pas-pasan terus mau membeli HP yang harganya selangit dan beberapa kali lipat dari gaji yang dimiliki tanpa memperhitungkan mana kebutuhan yang paling mendesak.Â
Selain itu, hanya karena alasan untuk bergaya dan mendapatkan pengakuan dari orang lain kalau barang yang dimiliki sungguh bermerek, sehingga hati dan pikiran bergejolak untuk segera mendapatkannya, kalau perlu uang untuk cicil rumah dikuras atau pinjam uang dari teman, bank dan pinjaman online.