Seperti tradisi kami di sini, setiap ada matahari yang bersinar dalam waktu yang lama dan temperatur yang lumayan panas, kami lansung memanfaatkan moment tersebut dengan mengadakan bbq.Â
Karena kami semuanya adalah orang Indonesia, tentunya menunya adalah asli dari Indonesia dan harus ada nasi yang disantap untuk makan daging ayam, kambing dan ikan.Â
Tak lengkap rasanya bila makan tanpa nasi walaupun tinggalnya di negeri orang, maklum masih perut orang Indonesia yang 3 kali sehari makan nasi...kayak minum obat saja 3 kali sehari!!!
Yang paling menariknya lagi adalah salah satu teman kami (housemates) membawa durian musangking. Â Durian bagi orang Indonesia adalah buah yang terfavorit, karena rasanya yang sangat enak dan manis walaupun baunya yang sangat menyengatkan.Â
Setiap travelling di berbagai daerah di Indonesia, durianlah yang paling dicari ketika mencari suatu buah di pasar atau di penduduk. Beruntunglah ketika ada masyarakat yang mempunyai kebun durian, jadi bisa makan durian kapan saja sampai sepuasnya, asalkan jangan sampai mabuk!!!Â
Walaupun durian itu rasanya enak, tetapi ketika di taruh di atas sebuah mobil  atau bus yang sedang berjalan, pasti rasanya mau muntah dan pusing karena aromanya  sudah berubah dan berbau. Tapi namanya durian, pasti tetap saja yang menjadi "favorite fruit" dari segalanya.
Singkat cerita, teman serumah kami ternyata mendapatkan durian musangking di Chinese Shop yaitu Oriental ketika berbelanja di sana. Untuk mendapatkan segala jenis makanan dan bumbu dari berbagai negara asia, termasuk negara Indonesia, di toko inilah yang menyediakan segala barang-barang dari Asia.Â
Secara kebetulan, ada durian musangking yang utuh dengan kulitnya dalam freeze (imported from Thailand), teman  kami lansung mengambilnya walaupun harganya agak lumayan mahal sekitar 40 euro per buah (sekitar Rp. 680.000), dengan harapan kami akan patungan membayarnya setelah memakannya.Â
Bisa di bayangkan dengan 1 buah duriang musangking di jual di sini, bisa menghasilkan puluhan durian biasa di Indonesia atau segorabak menurut teman kami dari Medan yang juga terkenal sebagai daerah penghasil durian.
Yang paling menariknya di sini adalah walaupun kami ada lebih dari 10 orang, tapi kami dapat membagi dengan rata dan adil 1 durian itu untuk dimakan, walaupun ada yang cuma makan secuil saja. Â
Paling tidak rasa kangen kami sudah terobati sudah bisa mencium aroma durian dan memakannya, walaupun harganya yang lumayan mengocek kantong kalau mau membelinya secara pribadi. Kami sangat gembira sekali karena bisa makan durian di negeri kincir angin ini, hal yang sangat langka tapi kesampaian juga untuk menikmati durian di tengah musim semi ini.Â