Mohon tunggu...
heri latief
heri latief Mohon Tunggu... -

penyair

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akumulasi Bencana Alam Politik Kita

2 November 2010   17:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:53 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

indonesia ada di "jalur gempa", semua orang tau bahwa bencana alam itu datang tanpa diundang, tau taunya bencana muncul begitu aja, padahal semuanya itu melalui proses akumulasi bencana, hanya kapan terjadinya super erupsi tak ada yang bisa tepat memprediksinya.

apalagi setelah kejadian tragis dengan tewasnya mbah maridjan dan puluhan orang itu akibat diterjang awan panas belum menyadarkan orang akan bahayanya gunung berapi, sayangnya banyak orang yang tidak percaya bahwa gunung merapi yang lagi batuk batuk ganas itu suatu saat akan memuntahkan lahar panas, dan muntahannya akan menerjang semua yang menghalangi dahsyatnya kekuatan alam.

kekuatan alam adalah enerji yang datang dari perut bumi, yang goyangannya bisa menggoncangkan batin, manusia baru menyadari keterbatasannya jika berhadapan dengan hebatnya kekuatan alam.

apakah dalam dunia politik indonesia juga berlaku hukum alam? kejadian ngeri tragedi 65 telah membentuk gunungan trauma politik yang sengaja dipelihara oleh yang berkuasa. setiap ada percikan kejadian yang berhubungan dengan usaha pengungkapan sejarah gelap G30S sampai sekarang mentok di tangan para pemegang tali kekuasaan.

daftar panjang korban politik berdarah indonesia tak akan bisa ditutupi, bau busuk bencana politik indonesia, tragedi kemanusiaan sejak tanggal 30 sepetember 1965 gemanya masih tetap ada bagi korban yang mengalami, dan kebisuan sebuah generasi penjagal bangsanya sendiri, masih banyak orang yang lagi menikmati pensiunnya sebagai orang yang suci, padahal dulunya tangannya berlumuran darah kerna ikut serta dalam praktek kekejaman membantai bangsa sendiri.

faktanya indonesia rawan bencana politik, kejadian demi kejadian politik selalu melalui jalan kekerasan, sedangkan penguasa baru tak pernah mau mengakui kekejaman pendahulunya, walaupun bukti bukti ada di depan mata, kekuasaan tetap membisu, seperti menantang kemarahan rakyat, lalu menunggu bencana politik selanjutnya?

indonesia, setelah 65 tahun merdeka masih belum juga bisa membuka sejarah gelapnya, rakyat dibiarkan hidup dalam kesangsian, bencana alam dan bencana politik jadi isu yang dimanipulasi dan dikomersilkan oleh klik kekuasaan.

Amsterdam, 02/11/2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun