Mohon tunggu...
heri latief
heri latief Mohon Tunggu... -

penyair

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Politik Indonesia: Jangan Percaya Mulut yang Berbisa

19 Januari 2015   10:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:50 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

pelajaran pertama: jangan percaya mulut yang berbisa. saat ini banyak mulut berbisa yang menyebar bala. karena rakyat lagi belajar demokrasi, para elit politik ngasih contoh berpolitik menurut orang yang kalah. barisan sakit hari tetap ngotot membully semua yang sedang dikerjakan oleh sang pemenang.

sang pecundang yang penuh dendam, bertikai di dalam dirinya sendiri karena belum rela mengakui kekalahan yang memalukan itu. betapa hebatnya pertarungan politik di indonesia, bisa kita baca berita yang sudah lewat. cerita tentang politikus yang gagal paham dan kemenangan rakyat ingin adanya perubahan di tanah airnya.

pada saat ini presiden jokowi harus membereskan negara, setelah 10 tahun rezim neolib sby berpestapora. 10 tahun kita melihat praktik korupsi semakin menggila. bahkan ada menterinya sby ada yang terlibat korupsi kasus hambalang dan kena hukuman penjara.

kita semua tau indonesia negara yang kaya akan hasil alam. alamnya indah, kita negara kepulauan yang bergunung-gunung. sumber daya alam kita sangat luar biasa. hampir semua kebutuhan dunia ada di indonesia, sebut aja tembakau, cengkeh, pala dll.

kita punya hasil alam berlimpahan, contohnya di gunung berapi selalu ada gas alam, yang bisa dirubah jadi enerji. jangan lupa pula kita ini negara yang dilalui garis equator,  negeri yang mandi sinar matahari.

jadi para pembaca yang terhormat, jangan minder, jangan takut, kemajuan itu harus diperjuangkan. kita bukan bangsa budak. kita bangsa yang punya sejarah panjang melawan penindasan.

amsterdam, 18 januari 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun