Mohon tunggu...
Heri Lare grage
Heri Lare grage Mohon Tunggu... Freelancer - simpel dan ingin semua yg dilakukan bermanfaat. Hanya berbagi tak bermaksud menggurui

simpel dan ingin semua yg dilakukan bermanfaat. Hanya berbagi tak bermaksud menggurui Owner heriheryanto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Awal Jatuhnya Presiden Mesir (Mursi) & Bangkitnya Militer

18 Agustus 2013   09:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:10 3438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang Indonesia yang peduli dengan Tragedi Kemanusiaan di Mesir yg merenggut ribuan korban jiwa. Tragedi kemanusiaan yg di desain oleh anak negerinya sendiri (Jenderal Fattah As-Sisy) tentunya dengan dukungan negara adikuasa (Amerika serikat) dan sekutu-sekutunya (Negara Teluk, dan zionis Israel) untuk memperburuk kondisi dalam negeri mesir untuk menodai demokrasi. Menggulingkan presiden mursi yg tidak mau nurut dengan skenarioa Amerika. Sejatinya demokrasi adalah dari barat, tp jika ada demokrasi yg tdk mau nurut dengan apa yg barat inginkan maka demokrasi itu harus dibully dan disingkirkan dari dalam negeri tersebut (kudeta). Berawal dari aksi 30 Juni 2013 yg merupakan peringatan setahun kepemimpinan Muhammad Mursi. Mursi adalah Presiden terpilih secara demokratis yang dipilih oleh mayoritas rakyat mesir. Beliau menang mutlak dan legal untuk jadi pemimpin Mesir 5 tahun kedepan. Proses pemilihan yang menjadi sejarah rakyat mesir dalam menentukan nasib negerinya sendiri pasca musim semi arab yang menumbangkan rezim Husni Mubarak 25 Januari 2012 yg telah berkuasa selama 30 tahun. Menjelang setahun pemerintahan Presiden Muhammad Mursi, muncul isu kalau pemerintahannya belum bisa mensejahterakan rakyat mesir dalam kurun waktu satu tahun dia memerintah ditambah dengan isu adanya islamisasi mesir. Sehingga mengakibatkan demonstrasi besar-besaran (tamarrud) yg akan menggulingkan presiden terpilih dari jabatannya pada tanggal 30 Juni 2013. Aksi masa kudeta dikendalikan Dr syafik dari pengasingannya serta orang-orang kepercayaan Mubarak. Dr Syafik adalah orang yg kalah bersaing dengan presiden mursi dalam pemilihan presiden di mesir, tentunya dg dukungan massa setia Husni Mubarak yg banyak berdomisili di sekitar tahrir. Jenderal As-sisi pun keluar bak pahlawan, ia menawarkan diri untuk melindungi dan mengamankan istana ihtihadiyah dari serangan demontrans. Tanpa curiga, sang presidenpun menerima tawarannya karena sudah menjadi tugas sang jenderal untuk melindungi kondisi dalam negeri dan presidennya. Ternyata itu adalah cara halus as-sisy untuk memenjarakan Muhammad Mursi menjadi tahanan Rumah. Massapun mulai merapat ke tahrir. Mereka mengklaim 7 juta demonstran tumpah ruah di tahrir. Sedangkan faktanya tidaklah seperti itu. Medan tahrir sesungguhnya hanya bisa dipenuhi oleh ratusan ribu orang saja. Jika benar 7 juta turun ke tahrir maka aktifitas di tahrir akan lumpuh total karna banyaknya masa akan menutupi akses jalan di sekitar tahrir akibatnya aktifitas lumpuh total. Tapi kenyataannya aktifitas disekitar tahrir berjalan normal dan lancar. Media bayaran pro kudetapun ikut mengambil peran, mereka memanipulasi foto yg disebar di media cetak dan elektronik. Foto dan liputan yg mereka sebar adalah foto atau liputan dokumentasi dari aksi masa yg dilakukan 25 januari 2012 utk menurunkan mubarak. Tp mereka sebar dan klaim adalah kondisi masa pro kudeta yg ada di tahrir 30 Juni. Sehingga wajar kalau kondisinya tahrir tumpah ruah. Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Dibelakang Presiden mursi, As-sisy pun bergerilya berkomunikasi dg massa pemberontak untuk melengserkan Mursi. Siasatnyapun berhasil, diapun mengumumkan hasil petisi yang katanya adalah suara hati nurani rakyat mesir. Petisi tersebut berisi dukungan rakyat mesir untuk melengserkan presiden terpilih. Petisi tersebut katanya berjumlah 22 juta petisi yang disimpan rapi (diarsipkan) oleh mahkamah konstitusi. Ini hanya isu yang dilontarkan oleh pendukung tamarrud (pemberontak) yang bercokol dalam lingkungan pemerintahan mesir. Karena sebelumnya tidak ada informasi terkait awal pengumpulan dan akhir pengumpulan dari petisi tersebut. 22juta bukanlah hal yg sedikit. Untuk mendapatkan 22 juta mereka harus mnyebarkan petisi kepada seluruh penduduk mesir yng berjumlah ± 84juta jiwa. Perlu waktu yg lama untuk mendistribusikan ke seantero penjuru mesir dan mengumpulkannya kembali serta menghitung hasil dari petisi tersebut. Sehingga tidak mungkin dibagikan dengan kondisi rakyat mesir yg sedang tidak setabil. Dengan dalih petisi tersebut, Sang Jenderalpun mengultimatum sang Presiden, jika dalam waktu tiga hari tidak bisa menyelesaikan krisis ekonomi mesir (kelangkaan BBM dan meredam masa demonstrans) maka ia akan dilengserkan dari jabatannya sebagai Presiden. 3 hari setelah ultimatum tersebut, Mursi diminta menjadi dewa atau malaikat yg bisa menyulap kondisi krisis menjadi swasembada. Sungguh Tak masuk diakal. Pentolan pro kudeta sudah menyiapkan skenario ini dengan rapi. Mursipun keluar istana untuk mencoba menenangkan demonstran dan dia bersikukuh tidak akan mundur bahkan mengancam orang-orang yg ada dibalik gerakan tamarud. Pemilik SPBU yang kebanyakan memihak mubarak merekapun berkomplot untuk mendukung stategi tersebut. Ia tidak menjual BBM nya dalam beberapa waktu terakhir dengan alasan stok habis dan blm ada pengiriman bbm sehingga wacana kelangkaan BBM menguat, BBM mahal berhasil dijalankan. Padahal pihak pertamina versi mesir memproduksi BBM minimal sama dengan produksi sebelumnya sesuai dengan kebutuhan rakyat mesir dan rakyat mesirpun mengkonsumsinya dengan wajar. Sehingga tidak akan mungkin ada kelangkaan jika tdk melalui skenario yang terorganisir. Benar saja, beberapa hari setelah pelengseran muhammad mursi, dengan sekejap BBM pun menjadi mudah didapatkan. Terkait dengan islamisasi, itu adalah bumbu kecil pelengseran, karena sejatinya rakyat mesir sudah dewasa dan tau akan apa yg dilakukannya. Belum lagi islam adalah mayoritas disana. Sehingga tidak ada masalah penerapan hukum islam disana. komunitas kristen koptikpun dalam pemilu presiden mesir berkoalisi mendukung mesir yg jelas jelas mursi berasal dari ikhwanul muslimin yg bisa jadi misi islam sangat kental disana. Islam berkuasa disana tidak sewenang wenang memakai kekuasaannya. Islam mempersilahkan agama lain untuk duduk berdampingan membangun negara dan akan berbuat adil pada mereka. Sehingga janganlah phobi terlebih dahulu jika islam menguasai pemerintahan. Yg terjadi sebenarnya adalah dalam pemerintahan mursi, semua kebijakan dan keputusan untuk rakyat mesir selalu dikomunikasikan dengan pihak oposisi untuk duduk bersama mencari solusi permasalahan yg ada. Karna mursi selalu meminta pendapat dan selalu urun rembuk dengan oposisi terkait dengan kebijakan yg akan ia putuskan. Tapi pihak oposisi dengan egonya menolak semua bentuk kerjasama/ diskusi terkait dengan apa yg presiden mursi minta. Mereka malah memutar balikkan fakta menuduh pemerintah terpilih tidak mengajak oposisi duduk bersama dalam merumuskan kebijakan untuk mesir. Mediapun mendukungnya dan turut serta menyebarkan isu tersebut. Dari dulu yahudi takut dengan kekuatan Ikhwanul muslimin yang semakin membesar, sehingga sejak dulu IM dibonsai dengan dianggap sesat dimesir oleh pemerintah mesir. Sedangkan oleh rakyat mesir, IM adalah teman dan saudara mereka. Yahudi tidak ingin IM berkembang dan menguasai mesir sehingga dibuat isu dan rencana penggulingan mursi dan memfilter kembali agar IM tidak bisa ikut pada pemilu yg akan digelar yg seperti mereka rencanakan. setelah ultimatum tersebut, 3 Juli 2013 akhirnya mursi pun dilengserkan dan menjadi tahanan rumah oleh militer, bersamaan dg dibekukannya majelis permusyawaratan yg merupakan perwakilan dari rakyat mesir. Beberapa hari kemudian, Aidly Mansour (ketua mahkamah konstutisi mesir) didaulat menjadi presiden sementara sampai proses pemilu berikutnya yg akan dilaksanakan dlm waktu dekat. Masa pro mursipun tidak terima dengan apa yg dilakukan militer terhadap presiden terpilihnya, sehingga merekapun membuat aksi tandingan yang jumlahnya jauh lebih besar dari massa yang ada di tahrir. Mereka memusatkan di rabaah aladawiyah agar tidak meninbulkan bentrok dengan masa pro kudeta. Masa promursi semakin hari semakin bertambah meskipun kondisinya adalah bulan puasa. Bahkan semakin hari semakin banyak titik-titik demonstrasi pro mursi diwilayah mesir. Aparat polisipun pilih kasih dalam mengamankan demo ditahrir dan rabaah. Di tahrir polisi menjaga aktifitas demonstrans meskipun mereka bersikap brutal, sedangkan di rabaah penjagaannya berbeda. Bahkan polisi berusaha menyulut kemarahan demonstrans agar ia punya dalil jika menyerang demontran di rabaah. Tapi demonstrans masih bisa sabar menenggapinya. media dan militer serta masa pro kudetapun menyebar berita bohong tentang pengrusakan gereja oleh pendukung mursi tp itu ditepis langsung oleh pihak gereja. Bahkan para pendemo wanita yg pro mursi dilecehkan hingga diperkosa. Sungguh biadab mereka. Padahal Uskup Koptik Makarius sendiri melalui sambungan telepon dengan stasiun televisi NEWS yg seperti diberitakan Dakwatuna mencurigai bahwa pembakar gereja-gereja adalah militer Mesir pelaku kudeta dan pembataian di Mesir dengan berbagai macam kejanggalan yg terjadi di sana 8 juli 2013 masa promursi yg sedang lengah dan tanpa senjata diberondong dengan senjata api oleh tentara militer mesir dalam kondisi sedang solat hari. Setiap hari masa pro kudeta mengirimkan preman untuk menyulut emosi para demonstran pro musrsi, td mereka tdk terpancing. Media berusaha menutupi aksi ini dengan tidak memunculkan beritanya. Tapi masa promursi kreatif ia menyebarkan dan mendokumentasikan melalui dunia maya, baik, youtube, twitter dan lainnya. Karena tidak ada media yg mau meliput aksinya. Media yg ketahuan meliput akan ditutup paksa dan jika masih melawan maka akan dihancurkan kantor beritanya sehingga tdk bisa beroperasi. Seperti yg dialami oleh stasiun tv AlJazera. Melalui dunia maya dan jaringan kerabat di belahan dunia lain, masa pro mursi berusaha mengabarkan keondisinya dan mengabarkan kebiadaban militer yg dilakukan kepada para demonstran. Berkat bantuan pengusaha pro mursi akhirnya merekapun mendirikan dtasiun tv sendiri ditengah-tengah para demontrn dan mampu membuat pesawat tanpa awak untuk mengetahui kondisi sekitar. Itu dilakukan ditengah keterbatasan. Militerpun gerah dengan sikap demontran yg enggan meninggalkan lokasi demontrasi. sehingga membawa image didunia internasional bahwa kudeta yg dilakukan sudah gagal. Agar tidak semakin berlarut-larut pandangan seperti itu, amerikan dan negara teluk pro kudeta bersedia membantu baik materil maupun persenjataan untuk mengusir demontrans tersebut. Sehingga cara terakhir adalah dengan cara pembubaran paksa. 13 Agustus 2013 adalah puncaknya, dimana militer membersihkan rabaah al adawiyah dari demonstrasn dengan cara keji mereka. Masjid dan rumahsakit disekitar rabaah al adawiyah di hancurkan, camp demonstrans dilempari granat dan para demonstras dibrondong dengan senjata api mereka. Militer yg seharusnya melindungi rakyat sipil malah membunuh org yg seharusnya ia lindungi. Bahkan preman disebar untuk membuat riuh suasana. Masihkah kita sebut ini bukan pembantaian atau kejahatan militer terhadap sipil? Kita tengok kebelakang, berapa lama mubarok berkuasa dengan kediktatorannya. Tapi rakyat mesir masih bisa tahan 30 tahun dengan tangan dinginnya. Belum lagi oleh rezim militer lain seperti Jamal Abdul Nasher dan Anwar sadat. Tapi mereka tidak tahan dengan kepemimpinan mursi meski hanya baru 1 tahun memerintah. Kenapa tidak duduk bersama utk menyelesaikannya. Sekali lagi, pemerintahan Mursi welcome dengan kritikan, cacian, istana dilempari molotov demi perbaikan mesir dan mesirpun selangkah lebih baik dlm waktu satu tahun kepemimpinannya. Sedangkan kepemimpinan sebelumnya, setiap ada kritikan trhadap pemerintah maka siap-siap akan masuk bui. Jika rakyat mesir tidak suka mursi maka jangan mereka memilih mursi saat pemilu presiden mesir, tapi buktinya mereka menginginkan perubahan dan memilih mursi menjadi presiden mesir. Mursi dipilih dan dipercaya oleh rakyat mesir untuk menjadi pemimpin mesir yg legal selama lima tahun. Mursi dipilih oleh mayoritas rakyat mesir sehingga tidak masuk akal jika rakyat mesir yg akan memberontak pada pemerintahan mursi jika tidak ditunggangi kepentingan lain yg tidak suka mursi dan islam berkuasa. Mari berdoa agar kondisi dimesir bisa kembali normal, aman dan lebih baik. Prajurit (masa) yg gugur diberi pahala syahid di sisi Allah swt.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun