Mohon tunggu...
Herijon Simbolon
Herijon Simbolon Mohon Tunggu... -

LAHIR DENGAN UCAPAN SYUKUR

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Carut Marut Negaraku

9 November 2011   04:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:53 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menjadi kaya adalah hak anak pinggiran

memiliki pendidikan hak anak jalanan

mendapat perlindungan hukum hak orang yang kekurangan

memerlukan kepastian hak orang yang berpengharapan

semuanya telah hilang di negeriku

saat korupsi menjadi gaya hidup mereka yang memiliki kekuasaan

ketika kekerasan menjadi hal yang biasa

ketika tawuran menjadi tolak ukur kekuatan

hingga yang tertinggal hanyalah kesedihan

kepalaku tetunduk ketika melihat asa yang terhilang

saat tak ada jaminan kesehatan

saat negaraku dipenuhi orang-orang yang serakah dan tak ber iman

saat kejujuran dapat tergantikan oleh segenggam uang

semuanya itu menjadi sangat menakutkan

ketika tak ada haraan bagi mereka yang terpinggirkan

ketika tawarnya garam negeriku yang telah hilang

dan semakin terpuruk dalam dunia kemiskinan

itulah potret negaraku

itulah carut marut negaraku

yang hilang jati diri dan kepribadian

yeng telah lenyap di tengah kegelapan

dan tak tau pasti kapan akan terkembalikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun