Mohon tunggu...
Heri Irawan
Heri Irawan Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Hobi Saya Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Sekolah Ramah Anak dalam Menanamkan Komunikasi Efektif Peserta Didik dan Guru di Sekolah Dasar

29 Oktober 2024   23:15 Diperbarui: 29 Oktober 2024   23:46 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Heri Irawan1, Muhammad Nofan Zulfahmi2

Pendidikan dasar merupakan landasan penting bagi pertumbuhan anak, dan interaksi antar guru dan siswa berperan sangat penting dalam pembentukan kepribadian dan keterampilan komunikasi anak. Salah satu pendekatan yang semakin mendapat perhatian adalah konsep  pengenalan Sekolah Ramah Anak (SRA). Sekolah yang mengimplementasikan sekolah ramah anak adalah lingkungan pendidikan yang dirancang untuk menjamin kualitas hak-hak anak, melindungi mereka dari berbagai jenis kekerasan, baik diskriminasi dan bentuk pelecehan yang lainnya, serta mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman serta menyenangkan.

Menurut Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, tugas seorang guru meliputi mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa dalam jalur pendidikan formal. Oleh sebab itu, guru memegang peran yang sangat penting dalam proses kegiatan pembelajaran dan secara langsung serta berkontribusi pada peningkatan kualitas mutu pendidikan. Guru yang profesional harus bertanggungjawab atas tugas-tugas tersebut (Afina et al., 2023).

Pengenalan sekolah ramah anak di sekolah dasar bertujuan bukan hanya  sebagai pelindungi anak, tetapi juga untuk mewujudkan dan meningkatkan komunikasi yang baik dan  efektif diantara guru dengan siswa. Komunikasi yang efektif adalah kunci  proses pembelajaran, karena guru dapat mnjelaskan dan mengkomunikasikan konten dengan jelas dan siswa merasa didengarkan dan dihargai (Hasibuan & Rahmawati, 2019). Pendekatan ini sebagai bentuk untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan saling mendukung antara guru dan siswa, yang pada akhirnya  meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan siswa. Penting untuk mempertimbangkan bagaimana penerapan sekolah ramah anak dapat membantu meningkatkan komunikasi yang efektif di sekolah dasar.

 Kajian ini mengeksplorasi berbagai strategi dan langkah yang dapat diambil  sekolah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi yang baik, dan dampak positif  penerapan sekolah ramah anak terhadap interaksi guru-siswa. Teori pembelajaran humanistik menekankan pada pengembangan potensi individu secara utuh dan holistik. Teori ini berfokus pada kebutuhan, emosi, dan pengalaman siswa sebagai pusat  proses pembelajaran. Kebaikan perilaku yang dimaksud adalah mencerminkan pribadi yang bijaksana, etis, bermoral, bertanggung jawab, serta peduli dengan masyarakat, dan memiliki kedisiplin diri (Maulida, 2020).

 Sekolah Ramah Anak (SRA) merupakan bentuk pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar harmonis, aman dan nyaman dalam mendukung perkembangan anak secara utuh dan optimal. Sekolah yang ramah anak memastikan bahwa hak-hak anak dihormati dan memberikan perlindungan penuh dari kekerasan, diskriminasi dan pelecehan lainnya (Khasanah, 2023). Komunikasi yang efektif antara guru dan siswa sangat penting dalam proses pembelajaran. Hal ini juga menciptakan suatu lingkungan belajar yang positif dan mendukung perkembangan sosial dan emosional anak. Sekolah harus mempunyai kebijakan dan prosedur untuk mendukung penerapan sekolah ramah anak. Hal ini mencakup pelatihan  guru tentang metode komunikasi yang efektif dan ramah anak serta penyediaan sarana dan prasarana sebagai bentuk untuk mendukung lingkungan belajar yang aman dan nyaman (Wati et al., 2021).

 Metode pembelajaran  ramah anak seperti pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran kooperatif dapat membantu mendorong komunikasi yang efektif. Metode ini mendorong partisipasi aktif siswa dan memungkinkan mereka  berinteraksi secara positif dengan guru dan teman sekelasnya. Lingkungan belajar yang aman, bersih, dan sehat sangat penting dalam menerapan sekolah ramah anak. Sekolah perlu memastikan siswa mempunyai fasilitas yang nyaman dan aman agar siswa tetap tenang, konsentrasi, dan belajar (Kholifah, 2020). Keterlibatan orang tua terhadap pendidikan anaknya juga menjadi bagian penting dalam sekolah ramah anak. Orang tua dapat berperan dan berkontribusi dalam komunikasi yang efektif dengan mendukung kegiatan sekolah dan berkomunikasi secara teratur dengan guru tentang kemajuan anak mereka.

Menurut Bhaga, B. J. (2022: 66), sekolah ramah anak harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bersih sehingga anak merasa bersekolah adalah kegiatan yang menyenangkan. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program ini untuk melindungi anak di sekolah dan memastikan mereka tumbuh dengan baik. Penerapan sekolah ramah anak memberikan banyak dampak positif, antara lain peningkatan prestasi akademik, pengembangan karakter yang baik, dan peningkatan kesejahteraan psikologis siswa. Menjalin komunikasi yang efektif antara guru dan siswa juga  meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan sosial anak. Evaluasi dan pemantauan  berkala sangat penting untuk keberhasilan penerapan sekolah ramah anak. Sekolah harus melakukan penelitian dan observasi untuk menilai efektivitas kebijakan dan praktik yang diterapkan dan melakukan perbaikan jika diperlukan (Yosada & Kurniati, 2019).

Daftar Pustaka

Afina, P. A. M., Dina, L. N. A. B., & Zakaria, Z. (2023). Implementasi Program Sekolah Ramah Anak Dalam Membentuk Karakter Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 5(2), 66.

Bhaga, B. J., dkk (2022). Sekolah Ramah Anak: Kajian Teori dan Praktik. Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi.

Hasibuan, A. T., & Rahmawati, R. (2019). Sekolah Ramah Anak Era Revolusi Industri 4.0 Di SD Muhammadiyah Pajangan 2 Berbah Yogyakarta. Al-Bidayah: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 11(01), 49--76. https://doi.org/10.14421/al-bidayah.v11i01.180

Khasanah, N. (2023). Al-Mujahadah: Islamic Education Journal. Al-Mujahadah, 1(1), 1--10.

Kholifah, W. T. (2020). Research & Learning in Primary Education Upaya Guru Mengembangkan Karakter Peserta Didik Sekolah Dasar Melalui Pendidikan Ramah Anak. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 2(1), 115--120.

Maulida, H. (2020). Perilaku komunikasi di sekolah ramah anak kota magelang (communication behavior at child friendly school of magelang city). Sosio Informa: Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial, Vol 6(3), hal. 239-251.

Wati, E. K., Suyatno, S., & Widodo, W. (2021). Strategi Penerapan Program Sekolah Ramah Anak Di SD Negeri Kasihan Bantul. PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, Dan Pembelajaran, 5(1), 18. https://doi.org/10.26858/pembelajar.v5i1.15681

Yosada, K. R., & Kurniati, A. (2019). Menciptakan Sekolah Ramah Anak. JURNAL PENDIDIKAN DASAR PERKHASA: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar, 5(2), 145--154. https://doi.org/10.31932/jpdp.v5i2.480

                  . UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun