Mohon tunggu...
Heri Hermawan
Heri Hermawan Mohon Tunggu... Penulis - Reseacher Publik | Pegiat Literasi Tangerang | The Young Entrepenuer

Hobby : Ngopi sambil Baca-baca buku, kadang suka motoran, kadang blusukan ke kebon naik Gunung, biasa isengĀ² jadi kang photo dan Tour Guide. Minat Bacaan : Filsafat, Fiksi, Self improvment, Baca Quote Para Filsuf dan Sufi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perjalanan Mencari Makna Kehidupan yang Sejati.

23 Juli 2024   23:45 Diperbarui: 23 Juli 2024   23:48 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Sumber gambar : Heri Hermwan"

Akhir - akhir ini, saya senang melakukan perjalanan sunyi sendiri. Dari tempat ke tempat, dari majlis ke majlis, dari perkumpulan ke perkumpulan, dari organisasi ke organisasi, dari berbagai buku pengetahuan dan berbagai kitab suci yang saya baca, bahkan dari makam para wali Allah ke makam para wali Allah atau leluhur bangsa ini saya kunjungi.

Dalam perjalanan ini, sering kali saya mendapatkan banyak pertanyaan dalam diri maupun pertanyaan di luar diri.Ā 

Saya Mau kemana ? Apa yang sedang saya cari ? Ā  Kenapa begini ? Kenapa begitu ? Dll. Semua itu berkecamuk dalam pikiran saya. Yang saya lakukan adalah hanyalah mengikuti alur kehidupan, mencari jawababan-jawaban atas kereshan hati, mencari ketenangan hati, sejauh mana angin akan membawa saya terbang dan mengembara.Ā 

Dari semua tempat yang saya datangi itu, dari banyaknya hal yang telah saya coba dan saya alami itu, untuk mencari makna kehidupan dan kebahagiaan yang sejati. Saya menyadari, hanya bermesraan dalam kesunyian dengan Dialah Tuhan semesta Alam hati ini menjadi tenang dan damai.Ā 

Dari tempat ketempat yang saya singgahi itu, saya senang sekali melamun dan merenung sendirian. Entah kenapa tenang dan nyaman rasanya, Hingga pada puncaknya saya menyadari bahwa kita sebagai manusia, memang tidak layak menentukan visi dan misi sendiri tanpa melibatkan sang pemilik semesta. Ā Karena yang punya Visi dan Misi yang sejati ya hanya Dia. Kenapa saya bilang seperti ini, karena dalam sebuah perjalanan proses kehidupan kita kadang kala akan di patahkan oleh ketentuan-Nya. Atau kita sering menyebut di atas rencana kita ada rencanya-Nya. Kekecewan dan kepahitan akan kita alami ketika kita terlalu sibuk membuat rencana dan sibuk memberi judul judul tentang perjalanan yang kita lakukan.Ā 

"Pada akhirnya kita akan sadar, bahwa berserah diri mengikuti ritme kehidupan dan selalu berprasangka baik terhadap pemilik semesta ini adalah sebuah keharusan dan jalan menuju kebahagiaan yang hakiki. Yang membuat kita menderita adalah kita terlalu banyak mencampuri urusan yang telah Tuhan Atur dan tentukan"

Padahal dalam sebuah organsisasi dan negara saja, tidak ada visi dan misi Mentri atau staf-staf divisi/ anggota. Yang ada hanyalah Visi dan Misi Presiden dan ketua-ketua organisasi. Begitupun dalam kehidupan.Ā 

Tidak ada Visi dan Misi Manusia, yang ada hanyalah Visi dan Misi Pemilik semesta Tuhan Yang Maha Esa. Ketika keinginan manusia bertabrakan dengan Visi dan misi pemilik semesta kita akan terlempar jauh dan mengalami berbagai penderitaan.Ā 

Maka, berbahagialah dan bersyukurlah orang-orang yang diberikan kesadaran tingkat tinggi, karena dia akan memahami dari mana dia berasal, untuk apa dia di lahirkan, dan akan kembali kemana.

Selalu yakinkan dalam diri, bahwa Rahmat, Cinta, Kasih dan sayangnya Pemilik semesta selalu menuntun kita untuk bisa menjadi manusia yang sebaik-baiknya manusia. Semoga kita Mampu menerima apapun kehendak-Nya dengan penuh suka-cita serta keikhlasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun