Mohon tunggu...
Heri Hermawan
Heri Hermawan Mohon Tunggu... Penulis - Reseacher Publik | Pegiat Literasi Tangerang | The Young Entrepenuer

Hobby : Ngopi sambil Baca-baca buku, kadang suka motoran, kadang blusukan ke kebon naik Gunung, biasa iseng² jadi kang photo dan Tour Guide. Minat Bacaan : Filsafat, Fiksi, Self improvment, Baca Quote Para Filsuf dan Sufi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sarjana Muda Resah Mencari Kerja

30 April 2024   09:05 Diperbarui: 30 April 2024   09:18 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, banyak sarjana muda di Indonesia merasa resah dan khawatir dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan minat mereka. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat situasi lapangan kerja di Indonesia yang menghadapi beberapa permasalahan nyata.

Salah satu permasalahan utama adalah tingginya tingkat pengangguran, terutama di kalangan pemuda yang baru lulus dari perguruan tinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2022 mencapai 6,46%. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak sarjana muda yang belum mendapatkan pekerjaan sesuai dengan pendidikan dan keterampilan yang mereka miliki.

Selain itu, ada juga permasalahan terkait kesenjangan antara kebutuhan pasar kerja dengan lulusan perguruan tinggi. Banyak lulusan yang dianggap kurang memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh industri atau sektor tertentu. Ini menciptakan kesenjangan antara penawaran tenaga kerja dan permintaan pasar kerja, yang pada akhirnya berdampak pada tingkat pengangguran yang tinggi.

Tidak hanya itu, sistem rekrutmen yang masih terpusat pada pola tradisional juga menjadi tantangan bagi sarjana muda. Banyak perusahaan cenderung lebih memilih pengalaman kerja daripada latar belakang pendidikan, sehingga membuat sarjana muda yang baru lulus kesulitan untuk bersaing dalam pasar kerja.

Dalam menghadapi permasalahan ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia usaha. Pemerintah perlu melakukan berbagai kebijakan yang mendukung penciptaan lapangan kerja, pengembangan keterampilan, dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia. Perguruan tinggi juga perlu terus meningkatkan relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri, serta memberikan dukungan dalam penempatan kerja bagi lulusannya. Sementara itu, dunia usaha perlu membuka kesempatan kerja bagi sarjana muda dengan memberikan peluang magang, pelatihan, dan pembinaan karir yang memadai.

Dengan upaya bersama dan pemahaman mendalam terhadap permasalahan lapangan kerja di Indonesia, diharapkan sarjana muda dapat lebih siap menghadapi tantangan dan mendapatkan kesempatan kerja yang sesuai dengan potensi dan kemampuannya.

Ada beberapa solusi yang dapat diterapkan oleh para anak muda dan sarjana untuk menghadapi permasalahan lapangan kerja yang kompleks:

1. Meningkatkan Keterampilan dan Kompetensi

Salah satu langkah penting adalah terus meningkatkan keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Ini dapat dilakukan melalui pelatihan, kursus, sertifikasi, atau magang untuk memperoleh pengalaman praktis yang diakui oleh industri.

2. Aktif dalam Jaringan dan Kegiatan Komunitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun