Mohon tunggu...
Heri Hermawan
Heri Hermawan Mohon Tunggu... Penulis - Reseacher Publik | Pegiat Literasi Tangerang | The Young Entrepenuer

Hobby : Ngopi sambil Baca-baca buku, kadang suka motoran, kadang blusukan ke kebon naik Gunung, biasa isengĀ² jadi kang photo dan Tour Guide. Minat Bacaan : Filsafat, Fiksi, Self improvment, Baca Quote Para Filsuf dan Sufi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Badai Pasti Berlalu

16 April 2024   12:00 Diperbarui: 16 April 2024   12:46 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Badai yang deras, gemuruh petir, dan hujan yang mengguyur tanpa henti---itulah gambaran tentang badai kehidupan yang kadang menghampiri kita. Saat kita berada di tengah badai, segala sesuatu terasa suram dan kegelapan tampak begitu pekat. Namun, meskipun badai datang dengan kerasnya, satu hal yang pasti adalah: badai pasti berlalu.

Badai kehidupan bisa berupa kegagalan, kehilangan yang mendalam, atau bahkan kesulitan finansial yang menghantui. Namun, di tengah badai tersebut, kita harus ingat bahwa setiap badai memiliki akhirnya. Setiap badai akan mereda, dan sinar matahari akan kembali bersinar terang.

Kita mungkin terjatuh, terluka, dan merasa hancur di tengah badai. Namun, kekuatan sejati kita akan teruji saat kita bangkit kembali setelah badai mereda. Kita belajar tentang ketahanan, ketabahan, dan keberanian saat menghadapi badai tersebut.

Sebagaimana pepatah mengatakan, "Badai yang paling buruk sekalipun pasti akan berlalu." Ini adalah pengingat bahwa kesulitan tidak abadi, dan kita memiliki kekuatan untuk melalui masa-masa sulit tersebut. Dalam setiap badai, terdapat pelajaran berharga yang membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh.

Jadi, meskipun badai saat ini terasa begitu besar dan menakutkan, percayalah bahwa badai pasti berlalu. Yang penting adalah bagaimana kita meresponsnya, bagaimana kita tetap tegar dan berjuang, serta bagaimana kita memilih untuk bangkit setelah badai mereda. Karena di ujung badai, ada kehidupan yang baru, penuh dengan peluang dan harapan yang menanti kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun