Mohon tunggu...
Heri Hermawan
Heri Hermawan Mohon Tunggu... Penulis - Reseacher Publik | Pegiat Literasi Tangerang | The Young Entrepenuer

Hobby : Ngopi sambil Baca-baca buku, kadang suka motoran, kadang blusukan ke kebon naik Gunung, biasa iseng² jadi kang photo dan Tour Guide. Minat Bacaan : Filsafat, Fiksi, Self improvment, Baca Quote Para Filsuf dan Sufi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jebakan Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol!

4 April 2024   21:40 Diperbarui: 4 April 2024   22:00 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Akurat Banten.

Judi online dan pinjaman online telah menjadi dua fenomena yang semakin meresahkan dalam masyarakat modern kita. Keduanya memiliki potensi untuk menjadi jerat mematikan yang dapat menghancurkan generasi bangsa jika tidak diwaspadai dengan serius.

Pertama-tama, mari kita bahas tentang bahaya jerat judi online. Fenomena judi online telah menyebar dengan cepat di era digital saat ini. Kemudahan akses melalui perangkat elektronik telah membuatnya lebih menggiurkan dan sulit untuk dihindari. Para pemain sering kali terperangkap dalam lingkaran kecanduan yang merugikan, kehilangan tidak hanya uang mereka tetapi juga kesehatan mental dan hubungan sosial. Kecanduan judi online dapat mengakibatkan isolasi sosial, tekanan finansial yang besar, dan bahkan mengganggu kehidupan sehari-hari yang sehat.

Di sisi lain, pinjaman online juga menjadi ancaman serius bagi kesejahteraan finansial individu dan masyarakat pada umumnya. Meskipun memang ada situasi mendesak di mana pinjaman online dapat memberikan bantuan yang diperlukan, namun sering kali pinjaman ini digunakan secara ceroboh atau bahkan disalahgunakan. Bunga yang tinggi dan persyaratan pembayaran yang sulit dapat membuat individu terperangkap dalam jerat utang yang sulit diatasi. Hal ini dapat mengakibatkan tekanan keuangan yang berkepanjangan, bahkan hingga merugikan generasi berikutnya.

Ketika dua jerat ini, yaitu judi online dan pinjaman online, bersinergi, mereka membentuk lingkaran setan yang bahaya. Seseorang yang terjerumus dalam kecanduan judi online sering kali mengambil langkah ekstrem dengan mengandalkan pinjaman online untuk membiayai kebiasaan judi mereka. Ini mengarah pada akumulasi utang yang semakin tinggi, menciptakan situasi keuangan yang kacau dan dapat menghancurkan masa depan finansial individu dan keluarga mereka.

Untuk mengatasi bahaya ini, pendekatan yang holistik diperlukan. Pertama-tama, perlu adanya kesadaran masyarakat tentang risiko dan bahaya yang terkait dengan judi online dan pinjaman online. Pendidikan finansial yang lebih baik dan kampanye anti-judi dapat membantu mengurangi jumlah individu yang terjebak dalam jerat ini. Selain itu, regulasi yang lebih ketat terhadap industri judi online dan pinjaman online perlu diterapkan untuk melindungi konsumen dari praktik yang merugikan.

Penting juga untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada individu yang telah terjerumus dalam kecanduan judi online atau utang pinjaman online. Layanan konseling, terapi, dan dukungan sosial dapat membantu mereka keluar dari lingkaran setan ini dan memulai perjalanan pemulihan keuangan dan kesehatan mental mereka.

Dengan langkah-langkah yang tepat dan komitmen bersama dari seluruh masyarakat, kita dapat melawan bahaya jerat judi online dan pinjaman online, sehingga melindungi generasi bangsa dari dampak yang merusak.

Sumber gambar: tintahijau.com
Sumber gambar: tintahijau.com

Menurut Dr. Muhamad Yusuf, seorang pakar psikologi klinis di Indonesia, fenomena judi online memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental masyarakat. Beliau mengungkapkan bahwa kecanduan judi online dapat menyebabkan gangguan kecemasan, depresi, bahkan berpotensi menyebabkan kehancuran finansial bagi individu dan keluarga.

Prof. Dr. Siti Zuhro, seorang ahli sosiologi di Universitas Indonesia, juga menyoroti dampak sosial dari judi online. Beliau menyatakan bahwa judi online tidak hanya memengaruhi individu yang terlibat, tetapi juga memengaruhi hubungan sosial, keluarga, dan stabilitas sosial secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun