Mohon tunggu...
Heri Hendry
Heri Hendry Mohon Tunggu... Atlet - Chess Athlete - Trainer - Certified Arbiter.

Mengajar les catur wilayah Bintaro - Tangsel.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Muhammad Farid dan "Sayur untuk Biaya Sekolah"

17 Oktober 2023   20:55 Diperbarui: 18 Oktober 2023   03:04 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak Muhammad Farid pendiri sekolah alam Banyuwangi Islamic School

Muhammad Farid adalah seorang pria yang memiliki mimpi besar untuk dunia pendidikan di Indonesia. Pada usia 34 tahun, ia berhasil mendirikan sekolah alam yang berbeda dari sekolah pada umumnya. Sekolah alam yang ia dirikan tidak hanya memberikan pendidikan umum, tetapi juga mengajarkan iman dan akhlak bagi para muridnya. Selain itu, sekolah alam ini juga memiliki sistem pembayaran yang unik, yaitu dengan sayur dan doa.

Membangun Sekolah Alam Murah Untuk Semua

Muhammad Farid lahir dan besar di Banyuwangi, Jawa Timur. Sejak kecil, ia sudah memiliki minat yang tinggi terhadap pendidikan. Ia bercita-cita menjadi guru yang bisa menginspirasi banyak orang. Namun, ia sadar bahwa banyak anak-anak di daerahnya yang tidak bisa menikmati pendidikan yang layak karena faktor ekonomi. Ia pun berpikir bagaimana caranya agar semua anak bisa belajar tanpa harus terbebani biaya.

Pada tahun 2005, ia mendapat ide untuk mendirikan sekolah alam di bawah naungan Yayasan Banyuwangi Islamic School. Ia memilih konsep sekolah alam karena ia percaya bahwa alam adalah guru terbaik bagi manusia. Ia juga ingin mengajak para muridnya untuk mencintai dan menjaga lingkungan. Ia membeli lahan seluas 3.000 meter persegi di pinggiran kota Banyuwangi untuk dijadikan lokasi sekolah.

Sekolah alam yang ia bangun sangat sederhana dan murah. Ia tidak membuat ruang kelas dan bangku seperti sekolah pada umumnya. Ia hanya membangun aula, musala, langgar alias musala kecil, serta satu sanggar. Sisanya, ia membangun saung-saung kayu yang bisa digunakan sebagai tempat belajar para murid. Ia juga tidak menyediakan seragam bagi para muridnya. Mereka hanya perlu memakai pakaian bebas dan sepatu jika punya.

Biaya Sekolah Dibayar Pakai Sayur dan Doa

Salah satu hal yang membuat sekolah alam ini menarik adalah sistem pembayarannya yang fleksibel dan terjangkau. Muhammad Farid tidak ingin ada anak yang tidak bisa belajar karena masalah uang. Oleh karena itu, ia memberikan kemudahan bagi para orang tua murid untuk membayar biaya sekolah sesuai dengan kemampuan mereka.

Biaya sekolah di sekolah alam ini hanya Rp 50 ribu per bulan untuk SD dan Rp 100 ribu per bulan untuk SMP. Namun, jika ada orang tua yang tidak mampu membayar dengan uang, mereka bisa membayar dengan sayur-mayur atau hasil bumi lainnya. Bahkan, jika ada orang tua yang benar-benar tidak punya apa-apa, mereka bisa membayar dengan doa saja.

Muhammad Farid mengatakan bahwa ia tidak memandang rendah orang tua yang membayar dengan sayur atau doa. Ia justru menghargai mereka karena telah berusaha memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka. Ia juga mengatakan bahwa sayur dan doa adalah hal yang sangat berharga bagi dirinya dan sekolahnya.

Sekolah Alam dengan Pendidikan Umum, Iman, dan Akhlak dalam Satu Tempat

Meskipun sekolah alam ini terlihat sederhana dan murah, kualitas pendidikannya tidak kalah dengan sekolah lainnya. Muhammad Farid menerapkan kurikulum gabungan antara modern dan pondok pesantren salafiyah. Ia ingin para muridnya tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan umum, tetapi juga ilmu agama dan akhlak.

Para murid di sekolah alam ini belajar berbagai mata pelajaran seperti matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, IPA, IPS, seni, dan olahraga. Selain itu, mereka juga belajar bahasa Arab, menghafal Al-Quran, dan mempelajari ajaran Islam. Bahasa Inggris dijadikan sebagai bahasa utama dalam proses belajar mengajar di sekolah ini. Para murid juga diajarkan untuk menguasai bahasa Jepang dan Mandarin sebagai bekal mereka di masa depan.

Selain belajar di dalam kelas, para murid juga belajar di luar kelas dengan melakukan kegiatan outbond, berkemah, berkebun, berternak, memasak, menjahit, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan hidup, karakter, kepemimpinan, dan kemandirian para murid. Muhammad Farid mengatakan bahwa sekolah alam ini adalah sekolah kehidupan yang membentuk para murid menjadi pribadi yang tangguh, cerdas, dan berakhlak.

Meraih Impian dari Dream Book yang Didoakan Setiap Waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun