Kehidupan manusia terus mengalami transformasi seiring berjalannya waktu, mencerminkan sifatnya yang sangat dinamis. Perubahan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari fisik, sosial, budaya, hingga teknologi. Dari era abjad hingga era internet, media telah menjadi bagian integral yang tidak hanya memengaruhi manusia tetapi juga dipengaruhi oleh manusia. Media elektronik, khususnya, telah memainkan peran signifikan dalam menciptakan cara-cara baru untuk berkomunikasi, bertransaksi, dan berinteraksi.
Pada masa lalu, komunikasi antarindividu hanya bisa dilakukan secara langsung melalui tatap muka. Namun, perkembangan teknologi telah melahirkan beragam media yang memungkinkan komunikasi tanpa batas jarak dan waktu. Teknologi modern seperti internet telah menciptakan ekosistem komunikasi baru, memungkinkan informasi tersebar secara instan melalui berbagai platform.
Fenomena ini dapat dipahami melalui perspektif teori ekologi media, yang menggambarkan bagaimana media, teknologi, dan proses komunikasi memengaruhi kehidupan manusia. Marshall McLuhan, tokoh di balik teori ini, menekankan bahwa bukan pesan media yang paling memengaruhi kesadaran manusia, tetapi medium itu sendiri. Ia juga menjelaskan bahwa manusia memiliki hubungan timbal balik dengan teknologi---manusia menciptakan teknologi, sementara teknologi membentuk manusia.
Perspektif Teori Ekologi Media
Dalam teori ekologi media, terdapat beberapa asumsi utama tentang media:
Media Meresapi Segala Aktivitas Masyarakat
Media menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, membentuk pola pikir dan perilaku individu. Media, mulai dari radio hingga televisi dan media sosial, tidak hanya digunakan untuk menyampaikan informasi tetapi juga memengaruhi dinamika sosial dan budaya.Media Mengatur Persepsi dan Pengalaman Manusia
Media memiliki pengaruh besar terhadap cara manusia memahami dunia. Misalnya, televisi dan media sosial dapat memengaruhi pandangan, perilaku, serta kepercayaan masyarakat. McLuhan bahkan menggarisbawahi bahwa televisi telah mereduksi nilai-nilai keluarga tradisional.Media Menghubungkan Dunia Secara Global
McLuhan memperkenalkan konsep Global Village, yang menggambarkan bagaimana media menghubungkan dunia menjadi sebuah jaringan sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Teknologi media elektronik memungkinkan masyarakat di berbagai penjuru dunia terhubung secara instan.
McLuhan juga mengidentifikasi empat periode perkembangan media dalam sejarah:
- Era Tribal: Komunikasi berbasis tradisi lisan, dengan indera pendengaran sebagai pusat budaya.
- Era Melek Huruf: Era komunikasi tertulis yang memicu individualisme.
- Era Cetak: Teknologi percetakan memperkuat dominasi indera penglihatan melalui buku.
- Era Elektronik: Media seperti radio, televisi, dan internet mengintegrasikan seluruh indera manusia dalam menerima informasi.
Transformasi Perilaku Masyarakat melalui Teknologi
Perubahan signifikan lainnya dalam kehidupan manusia adalah cara bertransaksi. Dahulu, uang tunai adalah satu-satunya alat pembayaran yang digunakan masyarakat dalam aktivitas sehari-hari. Namun, dengan perkembangan teknologi, muncul inovasi seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), yang mengubah cara masyarakat melakukan pembayaran.
QRIS, sebagai sistem pembayaran digital, menciptakan budaya transaksi baru yang lebih efisien dan inklusif. Beberapa dampak utama dari penggunaan QRIS adalah:
- Kemudahan dan Kecepatan: Transaksi hanya memerlukan pemindaian kode QR, menghemat waktu dan tenaga.
- Keamanan: Uang digital lebih aman dibandingkan membawa uang tunai.
- Inklusi Keuangan: Mendorong masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan perbankan untuk menggunakan sistem keuangan digital.
- Adaptasi Selama Pandemi: Penggunaan QRIS meningkat pesat selama pandemi COVID-19 karena sifatnya yang mendukung transaksi tanpa kontak fisik.
Transformasi ini tidak hanya mencerminkan inovasi teknologi tetapi juga bagaimana teknologi membentuk pola hidup manusia, menciptakan budaya baru yang mengutamakan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan.
Penutup
Dalam perspektif teori ekologi media, media bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga perpanjangan dari indera manusia yang menciptakan budaya baru dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Hubungan timbal balik antara manusia dan teknologi media membentuk pola hidup yang terus berevolusi. Teknologi seperti QRIS dan media elektronik lainnya tidak hanya mendukung aktivitas manusia tetapi juga membentuk cara manusia menjalani kehidupannya. Transformasi ini merupakan cerminan dari sifat manusia yang dinamis, terus berkembang seiring waktu dan kemajuan teknologi.
Daftar Pustaka
- McLuhan, M. (1964). Understanding Media: The Extensions of Man. McGraw-Hill.
- Universitas Pelita Harapan. (n.d.). Media Pembawa Perubahan: Tinjauan atas Teori Ekologi Media.
- West, R., & Turner, L. H. (2017). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Edisi ke-4. Salemba Humanika.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI