Dari berbagai sumber diperoleh gambaran terkait upaya Kota Pekalongan dalam memberdayakan potensi wisata relegi dengan strategi, di antaranya : mengembangkan potensi wisata museum Batik yang ada di seputaran Jetayu. Dari sektor ini tercatat di tahun lalu memberikan masukan PAD sekitar 113% dari target yaitu Rp. 116 juta. Berikutnya mengembangkan wisata potensi Taman Wisata Laut Pasir Kencana yang juga bisa memberikan kelebihan target PAD sebesar Rp. 4,5 Milyar.
Menariknya, Kota Pekalongan menggunakan srategi untuk menggratiskan tiket masuk pada tempat wisata tertentu pada hari tertentu, juga upaya meningkatkan fasilitas pendukung di lokasi wisata, seperti tempat duduk, toilet umum dan area-area penjualan sovenir maupun kuliner.
Strategi lain yang saya sarankan pada pihak Pemerintah Kota Pekalongan maupun stakeholder adalah perlunya menjaga kondusifitas rasa aman bagi pengunjung, misal di area perparkiran tidak terjadi "pukul tarif parkir liar", di area keramaian wisata bebas dari "copet", serta di hotel-hotel atau penginapan tidak beredar barang-barang yang dilarang oleh agama maupun aturan hukum yang ada, sehingga benar-benar memberikan kenyamanan bagi wisatawan untuk berkunjung di Kota Pekalongan menikmati wisata relegi yang dikolaborasi dengan destinasi wisata alam berupa laut dan museum Batik.
(artikel ke-3 dailyactivity)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI