Salam Hormat Di Akun Kedua

Saya awali artikel ini dengan salam hormat untuk Kompasianer semua. Juga, semoga sehat selalu dan bahagia.

Pada hari ini, saya memulai akun ke dua saya di Kompasiana ini. Tujuannya saya ingin, di akun kedua ini saya bisa menuangkan ide, gagasan, pengalaman keseharian saya. Akun saya yang pertama, biar terisi dengan tema tentang hukum dan korupsi. Saya tidak ingin mencampur adukan.

Bagaimanapun juga, sudah bergabung dengan Kompasiana sejak Desember 2022, menjadikan hobi untuk menulis dengan latar belakang profesi saya sebagai aparat penegak hukum, perlu sebuah media sebagai alat untuk mengekspresikan apa, bagaimana dan pandangan saya terkait hiruk pikuk dari profesi saya tersebut.

Dengan akun yang baru ini, setidaknya saya juga mendokumentasikan apa yang menjadi keseharian saya, dari apa yang saya alami, saya lihat dan saya dengar. Harapannya, semakin menambah nuansa dan tekad diri, tiada hari, tiada kegiatan yang tidak terekam dalam kompasiana.

Ini tentunya akan menjadi semacam dorongan positif bagi diri saya sendiri dalam mengeksplore kata-kata, kalimat dalam sebuah frame artikel yang bisa juga memberikan sebuah kemanfaatan bagi siapapun yang membacanya. Ada sisipan tujuan dan harapan lain dari hobi menulis di sini, tiada lain untuk berbagi pengalaman.

Banyak hal yang bisa saya dapatkan dengan membaca tulisan dengan beragam tema. Karena dari keberagaman tema tadi banyak manfaat yang diperoleh, salah satunya keberagaman permasalahan dan dinamika kehidupan bisa kita ketahui.

Berkaca dari pengalaman orang lain, saya percayai akan menambah kemampuan diri untuk terus melihat beragam persoalan baik diri maupun lingkungan yang memberikan penguatan dalam menulis sebuah artikel.

Dengan akun kedua di Kompasiana ini, tentu harapannya bisa lebih mengenal dan mengakrabkan dengan Kompasianer dimanapun berada. Saya akui, dalam beberapa bulan belakangan, akun saya yang pertama kurang produktif seperti bulan-bulan sebelumnya. banyak persoalan hukum dan korupsi yang muncul ke permukaan dan saya seperti di hadapkan pada sebuah fakta-fakta yang sejatinya bisa saya tulis secara obyektif, namun banyak pertimbangan yang mengurungkan dengan sebuah alasan yang biar saja saya pendam sendiri. 

Ijinkan saya menggabungkan diri dengan akun ini, menggelar silaturahmi dalam balutan dan deretan kata-kata serta kalimat daily-activity. Tagline akun untuk diri.

Terima kasih, salam hormat.