Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismilah, Menulis tentang : - Korupsi dan Bunga Rampai (2022) - Korupsi (2023) - Hukum dan Korupsi (22 Oktober 2024 sd. sekarang) - Sebelum aktif di Kompasiana (2022), menulis di Jawa Pos, Suara Merdeka, Tribun dan Beberapa Media Internal Kepolisian. (Masuk Dalam Peringkat #50 Besar dari 4.718.154 Kompasianer Tahun 2023)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Frugal Living ala Kami Siasati Kenaikan 12% PPN

21 November 2024   10:15 Diperbarui: 21 November 2024   10:15 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitulah. kebiasaan sederhana yang semua orang bisa melakukan, namun belum tentu mau melakukan. Bijak dalam pengeluaran sekecil apapun, bila dikumulatifkan pada banyaknya kebutuhan hidup, akan berarti pula ujungnya.

Sepertinya, apapun keputusan Pemerintah terkait kenaikan PPN menjadi 12% tadi, saya berpikir positif saja, semoga akan kembali untuk kepentingan yang lebih besar, yaitu demi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Rakyat negeri ini  akan sangat tidak rela bila kenaikan PPN tadi, justru membuka peluang baru bagi petugas pemungut pajak, atau yang bekerja di lingkungan Direktorat Pajak, ada kong-kali kong atau menyiasati celah regulasi dengan bekerja sama dengan wajib pajak yang besar untuk kepentingan mereka sendiri. Sangat jahat sekali tentunya, dan itu perbuatan yang sangat melukai rakyat.

* * * * *

Istri saya menghidangkan makan sore : Ada tempe rebus, telur rebus, kentang yang juga rebus, serta terong yang ditumis. Untuk terong hasil tanam sendiri dengan pot di belakang rumah. " Silakan. Kita nikmati. " Ujar Istri saya.

Setelah baca bismilah, tangan kanan saya ambil salah satu dari hidangan tadi. " Besok pagi, bila tidak hujan, kita tetap harus jalan keliling komplek perumahan 30 menit. " Ucap saya.

" Tidak jadi di alun-alun? Beli bubur kacang ijo?" Pancing istri saya.

" Tidak usah. Nanti jadi kebiasaan makan santan. Harus kita kurangi. "

Begitulah. Dari yang sepele, bisa kita hindari, bukan semata penghematan, namun yang lebih utama adalah bisa mengukur apa yang kita konsumsi atau kita makan dengan kesehatan tubuh kita.

*******  

Salam Sehat, Salam Anti Korupsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun