Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismilah, Menulis Tentang Korupsi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

KPK Cegah Korupsi di NTT (4) : Atasi Fiskal Sempit dan Demi Mereka Anak Negeri

1 September 2024   06:18 Diperbarui: 1 September 2024   06:18 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pelaksanaannya KPK mendorong peningkatan persentase APBD dengan memberikan rekomendasi berupa perbaikan perbaikan dalam perencanaan-penganggaran APBD seperti tidak diakomodirnya pokir-pokir sisipan yang menyalahi aturan, tidak adanya uang ketok palu, menjauhi konflik kepentingan saat pemberian hibah bansos dan serta dibangunnya proses pengadaan barang dan jasa (PBJ) yang transparan, mandiri dan akuntabel.

Senada dengan Bens, Kasatgas Pencegahan Dian Patria menguatkan pendapat tersebut bahwa NTT mempunyai celah fiskal yang sempit. Postur APBD menunjukan 90 persen tergantung dana dari pusat, belanja pegawai di atas 40 persen dan PAD di bawah 10 persen. Rapuhnya APBD ini menurut Pemerintah Daerah untuk lebih cermat dalam mengelola APBD. Memastikan optimalisasi pendapatan daerah dan pengelolaan aset.  Jangan sampai ada konspirasi antara eksekutif dengan yudikatif dalam pengelolaan APBD antara lain dalam PBJ, pemberian hibah dan bansos yang ujungnya menjauhkan pembangunan dari masyarakat. KPK menekankan pentingnya pengelolaan APBD yang sehat jangan sampai sudahlah APBD rapuh masih dikorupsi.

Bagaimanapun juga, semangat dalam membangun daerah harus dilandasi pada nilai-nilai integritas. Banyak putra daerah NTT yang telah menunjukan prestasinya. Untuk mendukung pembangunan di bidang kesehatan, misalnya pemerintah Kabupaten Ngada mengirim 29 putra putri terbaiknya tahun ini untuk kuliah di Kedokteran maupun bidang kesehatan lainnya dengan bea siswa. Setelah lulus seperti yang sudah-sudah, mereka mendedikasikan ilmunya di tanah kelahiran.

Dalam perjalanan ke Nagekeo pula, di salah depan salah satu SD masuk perbatasan Nagekeo, mobil yang saya tumpangi berhenti. Membaur sebentar dengan beberapa anak-anak SD yang bersemangat baru pulang sekolah. Yan dan Yakub, sempat saya dekati dan saja ajak foto. " Semangat ya sekolahnya, biar kelak sukses membangun tanah kelahiran. " Ucap saya. Kedua anak tersebut tersenyum menyeburatkan tekad semangat. Bagaimana tidak semangat? Di bawah terik matahari siang itu, wajah tidak menunjukan sebuah keputus asaan, walau jarak yang ditempuh setiap harinya lebih dari 4-5 kilometer.

Banyak Yan dan Yakub lainnya di tanah Nusa Tenggara Timur ini, yang mempunyai kemauan keras, menuntut ilmu, tanpa mengeluh. Doa dan harapan saya, semangat mereka juga ada pada para birokrat, penyelenggara negara maupun stakholders terkait dalam pengelolaan anggaran negara, dikelola secara baik dalam kemasan asas kebermanfaatan, menjunjung nilai integritas dan tentunya bebas dari korupsi.

Semangat dalam pencegahan korupsi, digelorakan. Semoga bukan hanya lips service, namun sebuah tekad untuk membangun daerah lebih baik lagi. Mencegah terjadinya korupsi, menjadi salah satu kunci untuk tercapainya kemakmuran bagi masyarakat.

Salam Anti Korupsi

Catatan :

Foto 1    : Bersama Penerus NTT

Foto 2   : Saat Audiensi dengan Bupati Ngada

Foto 3   : Selesai Rakor, bersinergi dengan Pemkot Kabupaten Ngada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun