Anak-anak pemilih pemula, sangat menyukai kejujuran, sehingga terhadap fakta korupsi, tidak alergi bila itu diakui oleh juru kampanye dengan mendalilkan semangat pembaharuan mental, sikap integritas, sehingga memunculkan harapan baru dalam menghadapi gurita korupsi. Konteksnya, lebih pada memberikan semangat terbarukan untuk lebih anti korupsi.
Ketiga, Â merangkul pemilih pemula yang tersebar dalam kelompok-kelompok tertentu. Juru kampanye yang diturunkan, mengikuti arah "visi dan misi" kelompok tersebut, baru kemudian menyampaikan materi kampanye yang sejalan dengan "visi dan misi" mereka. Sebaiknya menghindari sikap anti tesis dan perlawanan, karena hasilnya cenderung kontraproduktif. Misalnya kampanye di tengah kelompok pemilih pemula yang tergabung di kelompok pecinta alam, materi yang tepat tentunya terkait isu perubahan iklim, lingkungan hidup dan semacamnya.
Dengan kelompok pemilih pemula yang lebih progresif dalam memandang perlunya pembaharuan hukum, sangat tepat dengan materi progresifitas penanganan korupsi, diskusi tentang hukum dan semacamnya. Dengan mengelompokan pola pendekatan seperti ini, lebih efektif dan tentunya lebih rasional.
Kira kira tiga itu saja jurus jitu untuk menjaring pemilih pemula, semoga pemilu 2024 mendatang berjalan penuh kedamaian, walaupun dilalui dengan adanya perbedaan.
Salam Pemilu Damai 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H