Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismilah, Menulis Tentang Korupsi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Integritas Kodir, Pemilik Warung Jujugan Langganan Pegawai KPK

28 September 2023   05:00 Diperbarui: 29 September 2023   11:07 1736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Pribadi

Namun, yang sering saya lihat, kedekatan itu memang Kodir berikan pada semua pelanggan. Seolah tidak ada sekat lagi dalam komunikasi, semua berlangsung nyaman-nyaman saja, bahwa ketika ada kritikan tentang rasa masakan di hari itu, misalnya, Kodir tidak marah.

Salah satunya dokter Jo, dokter senior di KPK, pernah mengeritik dan memberi masukan pada Kodir, bahwa masakannya terlalu asin. "Kurangi garam, Kodir, pelanggannya banyak juga yang perlu mengurangi garam." Begitu, Kodir mengiyakan dengan senyuman. "Siap Pak Dokter."

Begitu mengenai menu, saya pernah menyarankan agar Kodir menyediakan menu kesukaan saya yaitu sambal goreng kentang. Tidak pakai lama, keesokan harinya, menu tersebut sudah tersedia hingga sekarang.

Cara-cara penyajian yang familiar dan sudah terjalinnya komunikasi seperti itu, memang akhirnya membuat pelanggannya betah. Sering terlihat pelanggan berlama-lama di warung untuk ngopi dan merokok. Mereka di samping menikmati makan, ngopi, kadang juga ada yang diskusi kecil terkait isu-isu yang sedang hangat.

Warung Kodir yang sudah saya kenal sejak tahun 2017 tersebut, memang sudah dekat dan menjadi jujugan para pegawai KPK. Pada hari-hari tertentu, seringnya harus Jumat, menu makanan yang tersedia telah habis sebelum jam kantor tiba. 

Namun, Kodir mempunyai jurus jitu. Ia masih menyedikan stok seperti ayam, tahu dan tempe serta bebek yang sudah siap saji. Jadi bila menu di etalase warung sudah habis, tetap bisa menyediakan menu dadakan tadi, hingga malam hari.

Makan kenyang di warung Kodir, tidak perlu harus merogeh kocek mahal. Uang Rp. 10.000, masih bisa kenyang berupa nasi dan telur dadar dengan sayur pilihan. Bila ditambah ikan mas, bandeng lainnya, tidak lebih dari Rp. 17.000. Bila ditambah es teh, atau kopi tentu harga menyesuiakan dengan minuman tersebut.

Kodir tidak membedakan, apakah itu pelanggan dari pegawai KPK atau tamu dari keluarga koruptor yang akan membezuk tahanan atau para penasihat hukum. 

Persis di depan warung Kodir, adalah pintu gerbang Rutan KPK, sehingga bisa jadi warung Kodir banyak di kenal hingga seluruh negeri, karena memang pelanggannya ada yang dari keluarga tahanan korupsi, yang asalnya juga dari seluruh pelosok negeri itu.

Bahkan dalam bulan-bulan belakangan, selama proses penahanan Lukas Enembe menjalani persidangan, banyak pendukung Lukas Enembe yang kos dan tentunya makan di warung Kodir tersebut. 

Kebetulan, lantai 2 warung Kodir tadi juga diselenggarakan untuk kos. Di situlah puluhan warga Papua pendukung Lukas Enembe tinggal dan makan sementara, yang sesekali menyatu dengan pengunjung lainnya, termasuk dengan saya saat makan siang atau sore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun