Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismilah, Menulis tentang : - Korupsi dan Bunga Rampai (2022) - Korupsi (2023) - Hukum dan Korupsi (22 Oktober 2024 sd. sekarang) - Sebelum aktif di Kompasiana (2022), menulis di Jawa Pos, Suara Merdeka, Tribun dan Beberapa Media Internal Kepolisian (Masuk Dalam Peringkat #50 Besar dari 4.718.154 Kompasianer Tahun 2023)

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Siluet Bahagia untuk Istri dan Kerak Telor

24 Juli 2023   15:15 Diperbarui: 24 Juli 2023   15:46 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto  Dokumen Pribadi

Dikutip dari mesin telusur, berawal dari buah kelapa yang berlimpah, kemudian masyarakat Betawi mencoba mengolahnya menjadi beragam makaman. Pada saat Gubernur Jakarta dipimpin  oleh Ali Sadikin, makanan khas Betwai ini dipromosikan. Dalam perkembangannya kerak telor dapat dijumpai setiap harinya di beberapa kawasan di Kota Jakarta.

Saya coba memesan satu porsi kerak telor. Ada dua pilihan, yang pakai telor ayam harganya Rp. 25.000, sedang yang pakai telor bebek harganya Rp. 30.000.

" Satu hari dapat jual berapa porsi Pak? "

Tanya saya pada Abang penjual. Sambil melanjutkan proses pembuatan, Si Abang menjawab : " Namanya rejeki Pak, kadang banyak, kadang ya sedikit. Bila libur bisa sampai 30 porsi. "

Tangan Si Abang membolak-balik alat pembuat kerak telor di atas bara api. Sesekali tangan yang satunya mengambil adonan yang kemudian dicampur pada kerak telor tersebut. Tidak sampai lima menit, setelah di bolak-balik di atas bara api tadi, terhitung sejak adonan pecah telur tadi, kerak telor sudah siap saji. 

" Ini pak. "

Dokpri
Dokpri

Foto Dokumen Pribadi

Walau yang dituju adalah saya, namun yang menerima adalah tangan perempuan yang dari tadi duduk di sebelah saya. Saya dan perempuan itu, yang tiada lain Sang Istri, menikmati satu porsi berdua. Perut ini, memang tidak dalam keadaan lapar, tadi sudah diisi dengan berbagai makanan kecil, sebelum memutuskan untuk menelusuri beberapa tempat ikonik di Jakarta ini, seperti Stadion Bung Karno, Kota Tua, Masjid Iqtiqlal dan Monumen Nasional. Saat makan kerak telor, saya memilih tempat yang rindang, di salah satu sudut pelataran parkir yang memang disediakan untuk pedagang makanan dan kerajinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun