Memandang langit yang biru tiba-tiba hati terasa begitu nyaman. Lebih-lebih, ketika mata beralih pandang pada hijau dedaunan yang melambai-lambai. Di seputar lelaki itu duduk, memang tersaji pemandangan dana lam terbuka. Begitu menyejukan dan menyenangkan hati. Setidaknya, hatinya tengah berbunga. Ia bersama dengan perempuan yang ia sayangi. Sudah lebih dari 30 tahun mereka mengikat janji dalam kebersamaan suka dan duka.
Keduanya berada di antara ngarai yang indah, penuh dengan bebatuan membentuk dinding di kanan kiri, yang tengahnya mengalir sungai dengan airnya berwarna hijau kebeningan. Di antara dinding bebatuan, mengalir air terjuan dengan gemericik airnya yang dingin menyegarkan.
" Tempat ini sangat nyaman. Black Canyon, Petungkriyono. "
" Siapa yang punya gagasan menyebut nama ini dengan Black Canyon? Kebarat-baratan saja. "
" Kadang untuk membuat brand memang harus seperti itu. Tapi faktanya memang indahkan tempat ini? Aliran sungai dengan airnya yang menghijau, dingin menyegarkan. Kanan kirinya pepohonan yang sudah tumbuhan mungkin ratusan tahun ikut meneduhkan suasana. "
Bukan semata indahnya suasana, namun suasana hat keduanya yang membuat lebih terasa nyaman. Keduanya memang sepakat melakukan perjalanan ke Black Canyon, Petungkriyono, yang perlahanan namanya mulai berkibar sebagai destinasi wisata lokal yang diburu.
Pada sebuah sudut gazebo, di deretan warung yang menyediakan menu lokal, banyak juga pengunjung lainnya. Kebanyakan mereka datang berkelompok, bersama keluarga atau berombongan kecil.
Mencari tempat yang sejuk dan nyaman, memang sering dilakukan oleh pasangan tersebut. Mereka, berdua seolah ingin menikmati bahwa kebersamaan mereka, tetap harus terjaga. Toh anak-anak sudah berumah tangga dan si bungsu yang tinggal memantapkan hati, dalam pilihan pujaan hatinya.
Jadi, di saat ada waktu senggang, pasti digunakan untuk "mereka berdua". Kadang bahkan bermalam di luar kota. Sebuah perjalanan yang khusus mereka rancang, dari mereka berdua, untuk mereka berdua. Momen yang benar-benar ia jalani dengan penuh cinta dan kasih sayang. Seolah, kebahagiaan membersamai setiap langkah keduanya.
" Mencari pasangan hidup, tentu dengan satu niat : untuk selalu dalam kebersamaan hingga ajal menjemput."
" Ya, mencari pasangan yang bisa diajak dan membersamai setiap langkah suka dan duka. Tiada kebahagiaan yang utuh, tanpa adanya kebersamaan tadi. "
" Sudahkah itu terlalui oleh kita? "
Ada anggukan.
" Syukurlah. Hari-hari sekarang, tinggal merawat dan menguatkan kebersamaan itu. "
Sang Suami menggenggam tangan istrinya. Sebuah keteduhan alami, memancar dari wajah keduanya yang merasakan kebahagiaan, sebuah karunia yang tidak semua orang bisa mengalaminya. Banyak di antara mereka yang dalam perjalanan rumah tangganya, menemui jalan terjal dan memutuskan untuk tidak melanjutkan laju bahtera.
Banyak permasalahan, mengapa perjalanan bahtera tadi tidak dilanjutkan. Namun, pada sisi ini sebuah pertanyaan muncul, mengapa harus menghindar dari permasalahan? Bukannya sudah sekian tahun dalam kebersamaan, sehingga bilapun muncul permasalahan, bukankah untuk dicarikan solusinya? Bila murni permasalahan tidak tercampuri olah adanya "hati" yang lain, maka sejatinya permasalahan itu pasti bisa ditemukan titik temunya. Karena hakikat perpisahan bagi dua hati yang telah lama saling menyayangi adalah adanya sebuah "keinginan" untuk berpaling, menempatkan hati dalam kesendirian atau dikarenakan rasa cinta yang mendalam dan tidak ingin pasangannya ikut menanggung derita yang dialaminya.Â
Atau bisa saja terjadi, salah satu pasangan yang merasa sakit berkepanjangan dan rela pasangannya tidak terbelenggu oleh perasaan sakitnya ini. Ini sungguh cinta yang sejati. Namun benarkah? Salah satu pasangan merelakan diri untuk berpisah demi "kebahagiaan" pasangannya.
Tidak semua pasangan memilih jalan berpisah, apapun yang terjadi. Justru, adanya masalah tersebut, akan menunjukan sebuah kasih sayang yang abadi. Tak ada derita, rasa sakit atau kondisi apapun yang memisahkan keduanya, kecuali ajal.
Salam sehat dan bahagia selalu.
      Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI