" Iya Ayah, tersimpan paling dalam di relung hati ini. "
" Apa narasi yang tertulis di relung hatimu itu, Nak? "
" Bahwa Aku menyitainya Ayah, Kami bisa menjadi pasangan yang penuh rasa sayang. "
" Kalau itu benar narasi yang tertulis, jadikan itu dalam doamu, ihtiyarmu dan yakini, pasti bisa mewujudkannya. "
Diam sebentar.
Saling pandang.
" Ya Ayah, akan terpatri narasi tersebut sampai apa yang menjadi mimpi menjadi sebuah kenyataan. "
Begitulah. Deretan kata-kata yang menguatkan Sang Anak. Langkah kakinya, seolah menjadi lebih ringan dan sejumput kekuatan kata-kata dari Sang Ayah tadi menjadi sebuah motivasi yang luar biasa. Ia singkirkan sikap pesimis. Ia ubah menjadi sebuah rasa optimis. Ia ambil air wudlu. Ia gelar sajadah. Ia bersujud.
Kampung Damai, 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H