Pusat perbelanjaan atau dikenal dengan Grosir Batik Setono, Kota Pekalongan terletak di jalur pantura. Saat beberapa tahun silam sedang mulai digarap jalan Toll Jakarta Surabaya, Pemkot Pekalongan meminta agar dibuatkan akses exit toll menuju Grosir Setono tersebut.Â
Sebuah kekhawatiran bila tanpa akses tentu saja akan menenggelamkan keberadaan ratusan pedagang batik di Grosir tersebut.Â
Alhasil, permintaan ini dikabulkan, jadilah kini Grosir Setono menjadi mudah dituju peminat Batik Kota Pekalongan. Dari Exit Toll Kota Pekalongan tinggal lurus sekitar 1-2 Km, sudah sampai di tempat yang kini sudah kembali menggeliat tersebut.
Pada hari-hari libur, apalagi mendekati lebaran seperti minggu-minggu ini, Grosir Setono akan dibanjiri pengunjung.Â
Mereka yang sedang dalam perjalanan Jakarta-Surabaya, tidak ragu untuk mampir ke Pusat Perbelanjaan Batik tersebut. Lebih-lebih bila dilihat dari letaknya Kota Pekalongan menjadi titik lelah perjalanan Jakarta Surabaya.
Jadi, hasrat untuk memborong batik bisa terpenuhi sembari istirahat. Pengelola , kini sudah memperluas lahan parkir, di belakang lokasi, sehingga bisa memuat lebih dari ratusan mobil keluarga maupun bus pariwisata.
Pasar Grosir Setono menempati bangunan yang dulunya adalah bekas pabrik tekstil yang sudah lama tidak beroperasi.Saat ini Pasar Grosir Setono merupakan tujuan wisata belanja yang sudah beroperasi sejak awal tahun 2000.
Ada lebih dari 600 kios atau toko batik di tempat tersebut. Bisa di bayangkan, mereka menjual Batik, dari yang batik tulis, batik cap, kombinasi tulis dan cap, dengan harga dari Rp. 25.000 sampai Rp. 4.000.000-an.Â
Dari bahan yang biasa hingga premium. Dari model untuk anak-anak, baju tidur, untuk seragam instansi/perusahaan dan banyak motif ragamnya.