Meski tidak saling berbasa-basi dengan sesama penumpang, menikmati makan sahur dari bekal yang dibawa, entah dipersiapan oleh istri, anak, ibu atau siapa saja, membawakan hikmah pada sebuah perenungan makna dari sebuah persiapan. Saya tidak membayangkan bila saat sahur tiba dalam perjalanan namun tidak dipersiapkan bekal sebelumnya. Untuk itu, selalu saya syukuri, bahwa setiap kaki ini akan melangkah, ada saja orang-orang yang ikut membantu menyiapkan apa yang akan dibutukan.
Pun hidup ini, sejatinya dan berhakikat pada sebuah gambaran, akan perjalanan panjang yang memang akan kita hadapi. Seberapa siap bekal yang akan kita bawa. Bekal yang nantinya benar-benar dibutuhkan dan bisa menjadi penolong kita, saat menghadapi "persidangan-hisab" di Yaumil Akhir. Semoga menjadi ibroh untuk semua.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H