Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismilah, Menulis tentang : - Korupsi dan Bunga Rampai (2022) - Korupsi (2023) - Hukum dan Korupsi (22 Oktober 2024 sd. sekarang) - Sebelum aktif di Kompasiana (2022), menulis di Jawa Pos, Suara Merdeka, Tribun dan Beberapa Media Internal Kepolisian (Masuk Dalam Peringkat #50 Besar dari 4.718.154 Kompasianer Tahun 2023)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gen-Z dalam Pusaran Korupsi

26 Februari 2023   07:42 Diperbarui: 26 Februari 2023   08:05 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Muda kisaran usia sampai dengan 27 tahun, yang dikenal juga dengan generasi Z, merupakan generasi dengan  ciri-cirinya dipercaya lebih beragam, memiliki sifat global, memberi pengaruh pada budaya dan juga memberi pengaruh sikap pada banyak masyarakat. Bukan hanya itu gen-Z juga dapat memanfaatkan perubahan tehnologi dalam kehidupan, bahkan tehnologi menjadi sebuah nafas bagi mereka, dikutip dari liputan6.com

Dengan ciri yang seperti itu, bagaimana kiprah mereka di lingkungan kerja yang "serius" semacam Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)? Saya akui performance generasi Z yang terekrut di KPK melalui program Indonesia Memanggil, memberi warna tersendiri. Mereka dengan backgroud pendidikan yang beragam, masuk dalam unit suporting maupun menjadi bagian dari tulang punggung di core business KPK. Mereka semangat, mereka care atas dinamika organisasi dengan membawa misi bersama elemen bangsa mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi.

Karakter mereka yang masih muda, yang meletup-letup emosi, menjadi karakter yang dibutuhkan oleh lembaga semacam KPK tadi. Irama dan denyut kerja yang "seolah" tidak mengenal waktu, membutuhkan etos kerja dan disiplin yang baik.

Foto Dokumen Pribadi
Foto Dokumen Pribadi

Gambaran ini menjadi sebuah diskripsi, bahwa Gen-Z, menjadi bagian yang komprehensif dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Lepas jenjang S-1, dari beragam latar jurusan ilmu, menjadi tepat untuk pemenuhan kebutuhan organisasi. Penanganan korupsi, tidak melulu masalah hukum, namun semua aspek kehidupan masuk menjadi bagian integral yang tak terpisahkan. Meskipun secara etalase berbicara law enforcement atau penegakan hukum tidak lepas dari permasalahan hukum sebagai inti, namun sangat terdukung oleh IT, akutansi, managerial sampai pada sisi psikologis dan budaya. Intinya, akan ada keterkaitan semua aspek ilmu dalam pusaran pemberantasan korupsi.

Keberadaan Gen-Z, memberikan warna semangat dan fresh dalam tim. Mereka mudah beradaptasi, cepat atau responbility pada apa yang harus dikerjakan. Tidak perlu pengulangan, tidak perlu penjabaran, sekali atau dua kali disebutkan kata kunci atau klu atas obyek yang harus dikerjakan, semua akan mengalir dengan sendirinya dan pada titik penyelesaian tugas akan membuahkan hasil yang memuaskan.

Pada sisi tadi sebagai sebuah sisi positif dalam organisasi. Pada sisi lain, usia mereka yang masih kental dengan "diri mereka" harus dipahami oleh senior-senior. Siapapun kolega kerja dengan kelompok Gen-Z, harus lebih bisa memkomunikasi atau mem-bridging apa yang menjadi tujuan bersama dan bagaimana cara untuk mencapainya. Mereka tidak butuh banyak teori, karena teori-teori di kampus masih fresh di otak mereka. Ibaratnya, tidak perlu banyak kata, bagi manager untuk menggerakan mereka. Cukup mengkonstruksikan apa yang hendak dituju, sepertinya mereka sudah mengalir begitu saja untuk melakukannya. Tinggal bagaimana pengawasan sebagai bentuk kontrol atas mekanisme yang harus dilaksanakan.

Kadang, cara bertindak mereka yang out of the box menjadi karakter tersendiri. Namun pada skema yang lebih besar selama tidak keluar dari aturan normative, menjadi sebuah dinamika yang perlu dipelihara. Keleluasaan dalam "berekspresi" atas gelora dan semangat dalam berprestasi, memosisikan Gen Z sebagai potensi yang harus dikelola secara baik, sehingga menjadi potensi yang besar bagi tercapainya tujuan organisasi.

Mereka Gen-Z yang bekerja di lembaga semacam KPK, bisa diajak dalam sebuah kebersamaan pencapaian visi dan misi yang benar-benar membutuhkan energi besar dalam pemberantasan korupsi di negeri ini. Kepada mereka pula, akan terdoktrin sikap anti korupsi, karena kelak dalam kurun 10 tahunan mendatang, sudah menduduki jabatan yang bisa mengokohkan dan meneguhkan sikap anti korupsi bagi dirinya maupun di lingkungan kerja mereka, bila kelak mereka memilih resign atau tugas di luar KPK. Mereka akan menjadi agen perubahan untuk tidak abuse of power atas jabatan mereka.

Ayo Gen-Z, rapatkan barisan, kuatkan minat untuk bergabung di KPK.

Salam Anti Korupsi Untuk Gen-Z

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun